Virus Corona di Sumsel
Lebaran Sebentar Lagi, Karet di PALI Tertahan di Angka Rp 4 Ribuan, Petani: Kita Putar Otak Lagi
petani karet di wilayah Bumi Serepat Serasan di tengah wabah Virus Corona atau Covid-19 semakin terpuruk.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga
SRIPOKU.COM, PALI - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, petani karet di wilayah Bumi Serepat Serasan di tengah wabah Virus Corona atau Covid-19 semakin terpuruk.
Sebab, harga getah karet saat ini berada di harga terendah yang selama ini terjadi, yakni masih bertahan di bawah harga Rp 4 ribu per kilogramnya.
Wari (46), warga Desa Persiapan Jerambah Besi, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), mengatakan harga getah keret bulanan hanya menembus angka Rp 6 ribu dan mingguan diangka Rp 4 ribu perkilogram.
• Cerita Wabup OKU Johan Anuar Selama Ditahan di Polda Sumsel,Bebas Yakin karena Allah & Hikmah Corona
Menurut dia, bulan lalu mencapai Rp 8 ribu perkilogram, tapi bulan ini hanya Rp6 ribu perkilogram.
"Tentu dengan kondisi seperti ini kami harus putar otak mengatur keuangan keluarga agar cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ungkap Mari, Jumat (15/5/2020).
• Karena Corona, Perusahaan Boleh Mencicil THR Karyawan, Dengan Catatan Harus Ada Kesepakatan
Sementara, Yadi (47), salah satu petani Desa Semangus, Kecamatan Talang Ubi, yang mengatakan bahwa harga getah mingguan di desanya hanya Rp3.400 per kilogramnya.
Angka yang mengalami kenaikan sedikit dari angka Rp3 ribu perkilogramnya.
"Kami tidak tahu pabrik mau tutup atau tidak.
Yang jelas kami harap harga karet ini bisa naik, dan masyarakat yang menjadi petani karet bisa hidup tenang dan sejahtera seperti zaman dahulu," ungkapnya.