PSBB Palembang Disetujui
PSBB Palembang Disetujui Menkes, Pemeriksaan di Area Perbatasan Masih Sebatas Cek Suhu & Masker
Pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Palembang dan Prabumulih akhirnya mendapat persetujuan dari Menteri Kesehatan.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Palembang dan Prabumulih akhirnya mendapat persetujuan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Selasa (12/5/2020).
Kendati PSBB Palembang belum ditentukan kapan akan dimulai, namun petugas gabungan tetap melaksanakan pemeriksaan kondisi kesehatan setiap warga yang keluar-masuk warga perbatasan Palembang.
Seperti yang tampak di posko check point Dekranasda Jakabaring Palembang, tepatnya di jalur dari arah Jakabaring Selatan, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin menuju Palembang dimana terpakir satu unit bus TransMusi, Rabu (13/5/2020).
• Gaji Masih Kecil, Oknum PNS Ini Nyambi Edarkan Sabu, Transaksi Masih Pakai Seragam Dinas
Kendaraan baik roda dua maupun roda empat, tak bisa langsung melaju ke arah Palembang.
Kendaraan diarahkan melewati akses jalan di samping Gedung Dekranasda yang telah dipasang cone.
Di depan posko kesehatan ini para petugas telah menanti untuk melakukan pengecekan terhadap para penumpang.
Sambil membawa tulisan "wajib pakai masker" petugas menyetop setiap kendaraan yang lewat lalu mengukur suhu tubuh para pengendara.
Meski demikian, pengawasan terhadap para pengendara dari perbatasan wilayah Banyuasin-Palembang masih standar seperti check point sebelumnya dan belum begitu ketat.
Para pengendara hanya dicek penggunaan masker kesehatan.
Sementara, untuk aturan resmi PSBB seperti ojol dilarang angkut penumpang, penumpang kendaraan roda empat wajib di belakang, dan kendaraan roda dua wajib pasangan suami istri, belum diterapkan Palembang.
• BREAKING NEWS: Presiden Jokowi Naikkan Iuran BPJS Kesehatan
"PSBB kan baru diterima belum tau kapan diterapkan. Jadi pemeriksaan kita masih standar seperti biasanya. Hanya mengecek masker dan suhu tubuh," kata seorang petugas di sana.
Rahmat, salah seorang warga Jakabaring Selatan Banyuasin, mengaku dilema dengan bakal diterapkannya PSBB Palembang lantaran akses masuk ke Kota Pempek akan ditutup total.
Sebagai warga yang tinggal di perbatasan ia setiap hari harus menuju kantornya di kawasan Jalan Basuki Rachmad, Palembang.
"Semoga hanya diperketat saja, tidak ditutup total, bagaimana kami mau bekerja ke Palembang kalau akses masuk ditutup," jelasnya.