Virus Corona di Sumsel
Kala PSBB Palembang yang Bikin ASN, Pegawai Swasta, dan Pedagang di OKU tidak Nyaman
Sekda OKU mengimbau seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu khususnya ASN mematuhi PSBB Palembang.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Leni Juwita
SRIPOKU.COM.BATURAJA - Sekda OKU, Dr Drs Ir H Achmad Tarmizi SE MT Msi MH, mengimbau seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu khususnya ASN mematuhi PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) yang segera diterapkan di Palembang.
“Pokoknyo mantap-mantaplah dulu, yang di OKU jangan pergi ke Palembang dulu, tahankan dulu,” kata Tarmizi.
Dikatakan Tarmizi, semua orang harus memiliki tekad yang sama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 atau Virus Corona.
• Gaji Rp 20 Juta Merengek ke Pemerintah, Ngaku Miskin Terdampak Covid-19 tak Sanggup Bayar Cicilan
Dikesempatan itu, pria yang juga Wakil Ketua Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 OKU ini menegaskan, di jajaran Pemkab OKU, ada sejumlah ASN yang keluarganya tinggal di Palembang sehingga setiap akhir pekan sering bepergian ke Palembang.
Pasca diterapkannya PSBB untuk Kota Palembang, Tarmizi mengimbau agar ASN yang biasa ke Palembang agar dihentikan dulu.
Di sisi lain, sejumlah karyawan perusahaaan swaasta yang beroperasi di Kabupaten OKU mengaku sudah hampir dua bulan ini tidak kembali ke Palembang.
Begitu juga sebaliknya yang sedang berada di Palembang juga sudah dua bulan terakhir tidak bisa pulang ke Palembang.
“Kawan-kawan yang di Palembang sudah dua bulan tidak pulang ke Baturajo dan yang disini juga sudah dua bulan tidak bisa ke Palembang,” kata Ardi, salah seorang karyawan PT SMBR.
Kondisi ini menurut Ardi memang dirasakan tidak nyaman, namun protokol kesehatan mewajibkan seperti itu.
• Polda Sumsel Dukung Penuh Penerapan PSBB di Palembang dan Prabumulih
PSBB yang segera diterapkan di Kota Palembang ini juga dirasakan oleh para pedagang, apalagi menyambut Hari Raya Idul Fitri ini.
Jika sebelum wabah pandemi Covid-19 ini banyak pedagang yang berbelanja kebutuhan kemplang dan kerupuk serta belanja pakaian untuk dijual lagi di Baturaja.
Namun sekarang bisnis seperti ini tidak lagi bisa berjalan. Apalagi untuk ke Palembang harus melalui Kota Prabumulih yang juga menerapkan PSBB, sejumlah pedagang juga mengaku tidak berani mengambil resiko.
“Biarlah kali ini dak jualan dulu takut terpapar corona,” kata salah seroang pedagang kerupuk di Pasar Lama Baturaja.
