Virus Corona di Sumsel
Lebaran Fitri Tanpa Baju Baru di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Kata Psikolog Devi Delia
suasana hari raya Idul Fitri akan berbeda dibanding hari raya tahun sebelumnya. Tentunya karena tahun ini ada wabah Covid-19 yang melanda.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Lebaran, selain identik dengan kue dan silaturahmi juga selalu berkaitan dengan baju baru. Dalam suatu keluarga pun sering kali dilakukan pembelian pakaian anyar dengan tema tertentu.
Khusus tahun ini, suasana hari raya Idul Fitri akan berbeda dibanding hari raya tahun sebelumnya. Tentunya karena tahun ini ada wabah Covid-19 yang juga terjadi di tanah air.
Psikolog Anak dari Rumah Sakit RK Charitas Palembang, Devi Delia, mengatakan selama pandemi ini, pada umumnya kesulitan ekonomi dirasakan secara merata oleh segala kalangan. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan keluarga pun harus lebih bijak.
Orangtua perlu membuat prioritas terkait alokasi dana yang ada termasuk untuk anggaran kebutuhan hari raya.
Menurut Devi, untuk anak dengan usia lebih besar atau usia Sekolah Dasar (SD) ke atas, maka orangtua dapat memberikan penjelasan agar anak paham pada situasi yang dihadapi misalnya penjualan sedang sulit sehingga penghasilan pun ikut berkurang.
"Tetapi, untuk anak yang lebih kecil, tetap diberikan informasi mengenai kondisi yang ada, namun mungkin akan sulit bagi anak untuk memahaminya. Perlu trik khusus," kata Devi, Senin (11/5/2020).
Disebutkan Devi, orang tua dapat melakukan upaya diskusi agar dapat mendengar pendapat anak mengenai kondisi lebaran yang tidak sesemarak lebaran yang telah anak lalui.
• Perampok Truk Fuso Berisikan 6000 Dus Susu Ditembak Anggota Jatanras Polda Sumsel di Lampung
• Pegawai Kejari PALI Urunan Kumpulkan Dana Beli Sembako untuk Dibagikan kepada Warga
• Ridho Yahya Ancam Tutup Pasar Inpres Prabumulih Jika Pedagang dan Pengunjung tidak Pakai Masker
Dari diskusi tersebut kemungkinan ada ide-ide yang dimunculkan anak soal bagaimana merayakan lebaran di masa pandemi.
Selain itu, libatkan anak dalam eksekusi dari ide-ide yang sudah dikeluarkan dan disepakati bersama.
Untuk baju lebaran, tipsnya adalah ajak anak memilih dan memadupadankan baju yang sudah ada untuk dijadikan baju lebaran nantinya.
Orang tua juga ikut memilih bajunya sendiri, dan meminta pendapat anak. Hal ini akan memotivasi anak untuk melakukan hal yang serupa tentunya.
"Rasa kebersamaan juga akan dirasakan lewat aktivitas memilih pakaian ini," ujar Devi
Selain itu, bila biasanya beli kue lebaran empat jenis dan saat ini menjadi dua jenis saja, maka kue yang dipilih adalah kue yang memang bisa dibuat sendiri dengan biaya yang cukup murah.
Selanjutnya, jangan lupa ajak anak dalam proses pembuatan kue. Hal ini juga sekaligus sebagai selingan aktivitas anak agar tidak bosan selama pandemi.
"Rasa kecewa tentu ada, namun orangtua dapat mengajak anak sama-sama mencari solusi terkait penghematan yang dilakukan. Dengan penjelasan yang baik anak-anak pun akan mengerti." jelas Devi.(mg3)