Virus Corona di Sumsel

Dinsos Sumsel Temukan Kendala Mendata Warga Miskin Baru, Klaim Warga yang Enggan Daftarkan Diri

Dinas Sosial Provinsi Sumatra Selatan mengalami kendala dalam mendata warga miskin baru (misbar) yang muncul selama wabah Covid-19

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com / Odi Aria Saputra
Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumsel, Mirwansyah 

Selama wabah Covid-19 di Sumsel, lanjut Mirwansyah, terjadi peningkatan jumlah warga miskin di Sumsel lebih kurang 20 persen.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi penambahan jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di provinsi itu.

Jumlah PKH saat ini menjadi 300.894 kekuarga dari sebelumnya 296.660 atau terjadi kenaikan 4.234 keluarga.

Sama halnya dengan jumlah penerima BPNT dari 469.477 kepala keluarga menjadi 601.587 keluarga.

"Penambahan ini dari kategori miskin, hampir miskin, dan sangat miskin akibat wabah ini.

Tambahan penerima manfaat baru ini selama masa pandemi terjadi," ujarnya.

Untuk membantu warga miskin baru tersebut Dinsos Sumsel pun telah diberikan anggaran oleh pemerintah pusat.

Adapun jumlah bantuan yang akan disalurkan kepada warga miskin baru tersebut pun nominalnya sama seperti arahan pusat yakni Rp200 ribu per bulan.

Untuk di Sumsel bantuan akan diberikan dalam bentuk sembako.

Penyaluran bantuan diserahkan ke kabupaten dan kota dan dilakukan sebulan sekali selama masa pandemi.

"Rencananya bantuan akan diserahkan pada bulan April ini namun kita masih menunggu data.

Maunya saya ya segera disalurkan bantuan ini tapi memang ada kendala data.

Kalau pandemi selesai, selesaikan, jika belum akan ditambah lagi," kata Mirwansyah

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved