Virus Corona di Sumsel
Banyak Warga Mudik dari Zona Merah Covid-19, Jumlah OTG di Kota Prabumulih Sumsel Meningkat Drastis
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemkot Prabumulih sekaligus Ketua Harian Tim Gugus Tugas Covid-19 Prabumulih, dr Happy Tedjo
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Jika pada Senin (27/4/2020) jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang kontak erat dengan kasus positif covid-19 di kota Prabumulih mencapai 277 orang, berdasarkan data Dinas Kesehatan dan Gugus tugas pada Selasa (28/4/2020) mencapai 411 orang.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemkot Prabumulih sekaligus Ketua Harian Tim Gugus Tugas Covid-19 Prabumulih, dr Happy Tedjo.
"Memang benar terjadi peningkatan drastis, hingga kemarin mencapai 400 lebih," ungkap Tedjo ketika dihubungi via telpon, Rabu (29/4/2020).
• Fakta Baru Diungkap WHO: Tak Ada Bukti Pasien Sembuh Covid-19 Kebal dari Virus Corona
• Seorang PDP di OI Meninggal Dunia, Gugus Tugas Tracking Keluarga, Bidan Desa, Hingga Sopir Ambulans
Kadinkes mengatakan, peningkatan jumlah OTG tersebut bukan hanya dari orang-orang yang kontak erat dengan pasien positif namun termasuk data warga yang mudik dari daerah zona merah.
"Jadi kenapa meningkat karena banyak warga mudik. Mereka yang mudik dari zona merah ini didata dan masuk ke kita sehingga jumlah meningkat drastis," katanya seraya mengatakan pendataan dilakukan dengan meminta bantuan seluruh RT, RW, Lurah dan Kades.
Lebih lanjut pria dengan perawakan tinggi kurus ini mengaku pihaknya terus melakukan sosialisasi agar maayarakat jangan melakukan mudik ke kota Prabumulih namun warga justru makin banyak yang mudik.
"Kelihatannya imbauan disampaikan jangan mudik itu dianggap sepele saja, ini riskan apalagi jumlahnya yang mudik banyak," bebernya.
• Ramayana Store Palembang Kembali Buka, Kini Hanya Buka Satu Pintu, Juga Ada Layanan Order by Online
• Video: Palembang Zona Merah, Pihak Pemkot Belum Ajukan PSBB Karena Alasan Ini
Tedjo menambahkan, terhadap para OTG yang kontak erat dengan pasien positif dan yang melakukan mudik dari daerah zona merah hendaknya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dan jaga jarak, pakai masker, terapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Mereka kita terus imbau agar melakukan isolasi mandiri, namun kalau sudah sebanyak ini jumlah OTG riskan mau patuh," bebernya seraya mengharapkan peran semua pihak agar sama-sama menjaga sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Para OTG yang selama isolasi mandiri mengalami demam, pilek dan batuk hendaknya menghubungi petugas medis baik di Puskesmas maupun melalui pelayanan PSC 119.
"Karena kalau sudah mengalami sakit demam maka dari OTG akan berubah status menjadi PDP," tambahnya. (Edison Bastari)