Pandemi Berakhir Jika Korban Meninggal Turun
Jadi kalau yang meninggal semakin turun dan bisa bertahan sekitar dua Minggu itu tanda akan berakhirnya pandemi ini.
"Artinya kita tidak bisa jaga kondisi ideal. Jadi yang perlu dijaga jangan sampai ada yang masuk kelompok penyakit kritis dan bisa menyebabkan kematian. Kalau itu bisa kita jaga dalam waktu sebulan ini ya mudah-mudahan sesuai dengan siklus grafiknya maka akahir Mei akan sampai puncak. Kalau sampai puncak artinya tinggal turun," jelasnya.
Seperti di Cina dimulai awal Januari begitu 19 Februari akselerasi, lalu 28 Maret sampai puncak. Dan awal April mulai membuka daerah Wuhan. Bukan berarti sekarang tidak ada, masih ada tapi grafinya jadi dibawah.
"Jadi intinya sekarang ini memang kita sedang naik tapi harapanya untuk tingkat kematian semakin menurun," katanya.
Lalu terkait Presiden Jokowi berharap pada Juli kondisi ini akan mulai menurun, menurutnya ya cocok saja, karena tentunya beliau ngomong begitu disupport semua ahli termasuk Mentri Kesehatan.
Grafik pertama datar dibawah, akselerasi lalu datar di atas. Nah maksud pak Presiden tadi datar di atas, kalau datar di atasnya Juli sesuai.
Lihatlah grafik jangan di cek liner tapi di logaritma. Jadi pernyataan itu memang berdasar.
Sementara itu Prof Yuwono juga membagikan cara menghitung potensi virus ini. Misalnya dari
dari 100 yang positif yang kemungkinan meninggal 2-4 orang.
Begini penjelasannya 100 orang yang positif yang betul-betul tidak sakit 65. Lalu 25 orang mungkin memiliki gejala ringan, dan ini pun tidak perlu ke rumah sakit. Tapi 10 nya mungkin sakit, karena di 10 ini 3 nya bisa sakit berat dan 7 nya sakit kritis.
"Indonesia positif 7000 diperiksa belum 50.000. Kalau hitungan saya harusnya diperiksa 500.000 atau setengah juta," katanya.
Makanya Presiden dan Mentri Kesehatan mentarget menambah 40 laboratorium untuk ikut memeriksa dengan target se Indonesia 20.000 per hari, untuk mengejar tadi. Kalau makin banyak diperiksa maka akan makin tenang. Tinggal kelompok mana masuknya tergantung masih-masing orang. (nda)