Virus Corona di Sumsel

Terdampak Covid-19, Transaksi Departemen Store JM Group Anjlok 85 Persen, Maksimalkan Supermarket

Anjloknya transaksi di JM Group ini khususnya di bagian departement store yang menyediakan fashion dan hingga perlengkapan rumah tangga.

Editor: Sudarwan
TRIBUN SUMSEL.COM/HARTATI
Ilustrasi petugas Grand JM 
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Makin merebaknya virus corona atau corona virus disease 2019 (covid-19) membuat pemerintah menerapkan kebijakan social distancing dan physical distancing.
Kebijakan social distancing dan physical distancing itu diambil dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona atau covid-19.
Dengan adanya kebijakan social distancing dan physical distancing itu membuat sebagian besar masyarakat berdiam diri di rumah saja.
Kebijakan social distancing dan physical distancing itu tentu saja mempengaruhi geliat dunia usaha.
Banyak pengusaha yang merumahkan bahkan memutuskan hubungan kerja (PHK) karyawannya karena bisnis sepi.
Salah satu yang merasakan dampak dari kebijakan social distancing dan physical distancing adalah JM Group.
Sejak diberlakukannya kebijakan social distancing dan physical distancing, pusat perbelanjaan yang selama ini ramai dikunjungi konsumen belanja atau sekedar cuci mata mendadak sepi dan membuat omset anjlok hingga 85 persen.
Anjloknya transaksi ini khususnya di bagian departement store yang menyediakan fashion dan hingga perlengkapan rumah tangga.
"Iya omset anjlok 85 persen sejak Maret dan kini kita maksimalkan supermarket karena sembako dan kebutuhan sehari-hari yang masih dibeli masyarakat," ujar Corporate General Manager Affair JM Group, Deni Mulyawan, Jumat (24/4/2020).
Deni mengatakan kini JM Group memaksimalkan operasional supermarket dengan menyediakan personal shopper selain mengandalkan layanan belanja online yang sudah lama dimiliki JM.
Personal shopper ini memberikan kemudahan konsumen yang ingin belanja tanpa harus keluar rumah.
Cukup kirimkan list daftar belanja yang akan dibeli dan petugas JM akan menyiapkan produk yang diinginkan.
Jika sudah tersedia maka akan diberi tahu berapa total jumlah barang belanjaannya.
Setelah konsumen mentransfer uang belanjaan, maka barang akan langsung dikemas dan dikirim ke konsumen melalui layanan Gosend.
Layanan ini dikenakan biaya antara sesuai aplikasi dari titik pengambilan barang di JM Letkol Iskandar Palembang.
"Caranya mudah, pesan, bayar, barang akan langsung diantar ke rumah tanpa minimal belanja," tambah Deni.
Dedi mengatakan biasanya barang yang dibeli konsumen melalui layanan personal shopper ini produk sembako dan kebutuhan sehari-hari.
Deni mengatakan secara keseluruhan layanan belanja online naik hingga 20 persen sejak penerapan social distancing.
Meski omset anjlok drastis namun JM tidak merumahkan sementara karyawan kecuali karyawan di JM Palembang Square yang memang tutup mengikuti kebijakan mal yang tutup operasional.
"Semaksimal mungkin kita tidak merumahkan karyawan karena kita tidak ingin ada pengangguran sehingga diberlakukan sistem shift bekerja.
Semoga Pandemi ini segera berlalu dan aktivitas kembali berjalan normal," ujarnya. (Hartati)
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved