Wawancara Eksklusif

Mahasiswa Polsri Produksi Face Shield, Gratis Kami Persembahkan untuk Tim Medis

Jumlah yang diproduksi saat ini lebih dari 2.000-an pelindung wajah dengan produksi per-hari sejumlah 200 sampai dengan 300 face shield.

Editor: Soegeng Haryadi
ISTIMEWA
DR Muhammad Erwin, SH MHum 

Para mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Studi Mahasiswa (KSM) TP3D dan SDC telah fokus menekuni bidang design engineering dan rapid prototyping di laboratorium Computer Numeric Control (CNC) Teknik Mesin Polsri menggagas pembuatan face shield yang diperuntukkan bagi tenaga medis.

Berikut wawancara ekslusif bersama perwakilan Dosen Pembimbing Teknik Mesin Polsri, Muhammad Erwin, Rabu (15/4/2020).

• Siapa saja rekan sejawat Anda yang ikut membimbing mahasiswa kreatif ini?
Dosen pembimbingnya, Dicky Seprianto, S.T., M.T. (Kepala Laboratorium CNC Polsri), Dr. Phil. Fatahul Arifin, MEngSc., Romi Wilza, MEngSc., dan saya sendiri Dr. Muhamad Erwin, S.H., M.Hum. Kami sangat mendukung untuk dapat menampilkan dharma ilmu dalam menyikapi fenomena saat ini.

Selain dengan para dosen pembimbing diskusi juga dilakukan dengan alumni Teknik Mesin Polsri (Ario Oktora, S. Tr) dan asosiasi Printridi, dimana KSM TP3D Teknik Mesin Polsri juga merupakan anggotanya melalui jejaring media sosial.

Berangkat dari filosofi yang pernah ditampilkan oleh Rene Descartes bahwa “cogito ergo sum (aku berpikir, karena itu aku ada)” lalu timbullah inisiasi untuk memproduksi salah satu bentuk alat pelindung diri yang berupa face shield (pelindung muka) dengan memanfaatkan fasilitas laboratorium kampus Polsri yang berupa Laser Cutting Machine, Press Tool, dan Computer Aided Design (CAD).

• Sejak kapan proses produksi dilakukan?
Sudah cukup lama, jumlah yang diproduksi saat ini lebih dari 2.000-an pelindung wajah dengan produksi per-hari sejumlah 200 sampai dengan 300 face shield.

• Dalam proses pembuatan tentu membutuhkan dana, lalu bagaimana untuk biaya produksi?
Baik, Proses produksi dimulai dengan pembuatan konseptual desain dengan memanfaatkan perangkat lunak CAD berdasarkan prinsip efektif dan efisien.

Setelah finalisasi desain, kemudian ditentukan bill of material (harga kebutuhan bahan). Dengan mengetahui harga produksi per unit face shield, kemudian di antara mahasiswa KSM Teknik Mesin Polsri tersebut dengan beberapa dosen pembimbingnya patungan secara mandiri.

Setelah dana patungan terkumpul, selanjutnya dilakukanlah pembelian material yang dibutuhkan. Dari material yang tersebut, kemudian dapat diproduksi sejumlah 200 unit face shield dan langsung didonasikan ke rumah sakit di Kota Palembang.

• RS mana saja yang sudah menggunakan karya mahasiswa?
Diantaranya, RSUP Moehammad Hoesin, RSU Provinsi Siti Fatimah, RS. Az Zahrah, dan beberapa Puskesmas di Kota Palembang.

Tanpa disadari, donasi tersebut telah diketahui oleh banyak fasilitas kesehatan lainnya di Sumatera Selatan, lantas melalui nomor contact person yang tercantum di stiker pada kardus kemasan produk tersebut telah membuat beberapa pihak berempati sehingga memberikan donasi untuk keperluan produksi selanjutnya.

Dengan adanya dana dari beberapa donatur, produksi terus berlanjut yang sampai dengan saat ini telah diproduksi 2.000 lebih face shield terdistribusi

• Selain RS di Sumsel, adakah donasi juga diberikan ke RS diluar wilayah Sumsel?
Dari sejak mula, pendistribusian alat pelindung diri berupa face shield oleh mahasiswa Teknik Mesin Polsri bagi keperluan tenaga medis ke banyak rumah sakit, puskesmas, dan klinik ini dilakukan dengan sifat non komersil alias gratis.

Adapun hasil dari keberlanjutan produksi tersebut sampai dengan saat ini telah didonasikan ke RSUP. Moehammad Hoesin, RSU Provinsi. Siti Fatimah, RSUD. Bari Palembang, RS. Hermina Palembang, RS. Siti Khadijah, RS. Pertamina Palembang, RS. Siloam, RS. Pusri, RS. Myria, RS. Sriwijaya, RSUD. Prabumulih, RSUD. Banyu Asin, RSUD. Pali, RSUD. Lahat, RSUD. Rupit, RSUD. Menggala (Lampung), RS. Pertamina Bintang Amin, dan banyak Puskesmas ataupun Klinik baik di Palembang ataupun di kabupaten/kota lainnya di Sumatera Selatan dan di provinsi tetangga.

• Bagaimana bila ada RS yang mengajukan penyediaan face shield ini?
Untuk pengambilan permintaan face shield dari rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang berada di Kota Palembang diambil sendiri di Polsri, sementara untuk permintaan yang berasal dari luar Kota Palembang dikirim melalui jasa pengiriman.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved