Bagaimana Orang Jadi Sasaran Aksi Tipsani? Psikolog: Korban Tak Bisa Kontrol Diri

DALAM menjalankan aksi Tipu Sana-sini (Tipsani), para pelaku biasanya memanfaatkan psikologi si calon korban. Si korban yang pada saat itu emosinya tengah terpancing maka dengan mudah untuk dipermainkan lalu menuruti apa yang diminta oleh pelaku.

Para korban yang kerapkali dengan mudah terkena tipu daya pelaku tipsani pada umumnya belum dapat mengontrol dirinya sendiri. Maka ketika ada sesuatu hal yang dianggap menguntungkan, maka ia akan bergegas untuk mempercayainya.

Si korban penipuan daring ini biasanya memiliki sifat yang mudah dipengaruhi, sedikit sombong dan merasa paling pintar. Maka itu saat orang yang menipunya ia tidak bertanya kepada orang lain dan meyakini bahwa tipuan dari pelaku adalah benar adanya.

• Begini Aksi Para Tipsani, Manfaatkan Kelemahan Sistem Keamanan

• Hidup Mewah Tanpa Kerja, Gaya Hidup Sindikat Penipuan Layanan SMS dan Ponsel

Untuk kejahatan tipsani ini tidak semua orang bisa dengan mudah akan terkena tipu daya. Bagi mereka yang dapat mengontrol diri, maka tidak dengan mudah langsung mempercayai iming-iming di luar akal sehat manusia.

Bagi mereka yang dapat menguasai emosi, biasanya saat ada modus penipuan akan mencari kebenarannya terlebih dahulu dan tidak malu untuk bertanya kepada orang lain.

Selain itu, faktor keluarga dan himpitan ekonomi juga menjadi faktor utama seseorang dengan mudah terperdaya modus penipuan. Dalam keadaan kalut tak memiliki uang, seseorang akan dengan mudah mempercayai penipuan.

Kontrol diri sejatinya bisa diasah oleh masing-masing individu. Asalkan seseorang mau terbuka dengan orang lain dan mau belajar dari pengalaman hidup orang lain. (oca)