Gunung Anak Krakatau Meletus

Video Detik-detik Suara Dentuman Misterius Terekam Warga Jakarta, Ada yang Bilang Mirip Suara Detak

Seorang warga di Jakarta Timur bernama Dionisius Eka merekam detik-detik ketika dentuman misterius tersebut terjadi.

Editor: Fadhila Rahma
(Dok. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi)
Erupsi Gunung Anak Krakatau, Jumat (10/4/2020) malam terpantau kamera pengawas PVMBG. 

SRIPOKU.COM - Sabtu (11/4/2020) dini hari, warga di wilayah Bogor Jawa Barat dan sebagian Jakarta mendengar suara dentuman misterius.

Dentuman misterius tersebut terjadi sekira pukul 01:45 WIB hingga lebih dari pukul 03:00 WIB dini hari.

Seorang warga di Jakarta Timur bernama Dionisius Eka merekam detik-detik ketika dentuman misterius tersebut terjadi.

Dio yang sekira pukul 02:00 WIB dini hari sedang mencari jangkrik mengaku terkejut mendengar dentuman misterius tersebut.

Bukan dari Anak Gunung Krakatau, Suara Dentuman di Jakarta - Bogor Misterius, Ini Penjelasan BMKG

Atas Alasan Ini, Kabupaten OKI belum Melihat Ada Banyak PHK Karyawan Meski Sudah Ada Kasus Covid-19

Merasa aneh dengan dentuman yang terjadi secara konstan dan berangsur-angsur menjadi lebih cepat, Dio pun mengabadikan momen tersebut dalam sebuah video.

Menurut keterangan Dio, dentuman misterius tersebut terdengar seperti suara detak jantung manusia.

"Saya sedang nyari jangkrik, tiba-tiba dengar dentuman gitu. Kalau saya dengar seperti suara bass, atau tepatnya seperti suara detak jantung," terang Dio kepada Tribun, Sabtu pagi.

Dio pun membagikan video detik-detik dentuman misterius tersebut terjadi kepada Tribun.

Dari laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik menyebutkan bila ingin mendengar dentuman misterius tersebut dengan jelas, disarankan untuk mengenakan headset.

PMBG Sebut Suara Dentuman Bukan dari Anaj Krakatau

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyebut suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau .

"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak dengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, erupsi gunung yang terletak di Selat Sunda dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, itu hanya mengeluarkan semburan dengan ketinggian 500 meter.

 

Ia menyebut letusan yang terjadi pada Jumat malam juga bukan merupakan letusan eksplosif dan hanya semburan.

"Dikeluarkan dalam jarak dua kilometer, kedengaran hanya suara desis saja," katanya pula.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved