Virus Corona

Begini Cara Muslim Amerika Sucikan, Makamkan & Salatkan Jenazah Korban Covid-19

Sebagian kasus kematian akibat corona di Amerika Serikat (AS) rupanya dialami oleh komunitas muslim di sana.

Editor: Yandi Triansyah
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi pemakaman Muslim.(SHUTTERSTOCK) 

Hal itu ditegaskan oleh Dr. Zulfiqar Ali Shah, Direktur Eksekutif FCNA di Amerika Utara dalam arahannya yang termaktub di fatwa FCNA. "Penguburan massal diizinkan.

Saat ini, pihak CDC juga mengizinkan pemandian jenazah (ghusal) asalkan sesuai dengan standar pencegahan.

Tayammum dapat dilakukan di atas tubuh mayat yang tidak dapat disentuh.

Seseorang juga dapat dikuburkan tanpa ghusl dan kain kafan, jika memang kondisi memerlukan demikian."

Pernyataan tertulis itu dibenarkan juga oleh Yasir Qadhi, Dekan Bagian Akademik di Institut al-Maghrib, Texas, AS yang juga bagian dari Dewan Fikih Amerika Utara.

"Jika memandikan jenazah dengan teknik ghusl tidak bisa dilakukan karena membahayakan, tayammum bisa jadi alternatif," ujar Qadhi yang juga menjelaskan cara melakukan tayammum pada jenazah Covid-19.

"Usapkan (debu) pada wajah dan tangan jenazah yang telah dibungkus."

Peraturan pemerintah AS juga memberlakukan social distancing.

Di antaranya tidak memperkenankan pertemuan lebih dari 10 orang.

Hal itu membuat muslim Amerika mengurangi kehadiran pada prosesi pemakaman. Nassimi juga mengabarkan kalau staf pemakaman di Virginia telah membatasi orang yang hadir di pemakaman.

"Staf pemakaman tidak mengizinkan lebih dari 4 orang yang hadir saat menyaksikan pemakaman jenazah," ujar Nassimi.

Nassimi, yang juga seorang Associate Professor Agama Islam dan agama-agama dunia di Northern Virginia Community College, mengatakan bahwa sementara pembatasan tersebut menyebabkan kesulitan bagi anggota keluarga, hukum Islam (syariah) justru fleksibel dalam mengatur situasi seperti wabah atau pandemi.

Meremehkan Corona, Walikota ini Sengaja Tertular Covid-19, tak Terduga Sakitnya Melebihi Perkiraan

 

Dampak Virus Corona, Ramayana Palembang Stop Operasional, 200 Karyawan Dirumahkan

Berdasarkan keterangan dari empat sekolah Islam Sunni utama di AS, shalat jenazah tidak membutuhkan angka spesifik dari jumlah jamaahnya dan dapat dilakukan di mana saja.

Salat jenazah bahkan bisa dilakukan di pemakaman.

Dewan Fikih Amerika Utara (FCNA) bahkan mengizinkan pemakaman disiarkan secara daring sehingga keluarga yang tak bisa menghadiri pemakaman bisa melihat prosesi dari rumah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved