Virus Corona
50 Kota Disebut Berisiko Tinggi, Ahli Prediksi Puncak Virus Corona di Indonesia, Data BIN Juli 2020
Meluasnya penyebaran virus corona di Indonesia membuat para ahli memprediksi puncak virus covid-19 ini hingga Juli 2020 mendatang
Model tersebut digunakan untuk menguji data kasus corona di berbagai negara.
Secara matematik, model Richard's Curve Korea Selatan paling cocok jika disandingkan dengan data kasus terlapor virus corona di Indonesia (kesesuaian terjadi saat Indonesia memiliki 96 kasus).
Universitas Gadjah Mada (UGM): Mei 2020
Pakar Statistika UGM dan alumni FMIPA UGM juga melakukan penelitian kapan puncak wabah corona terjadi.
Hasil penelitian UGM, wabah virus corona di Indonesia akan berakhir pada akhir Mei 2020.
Mengutip dari laman resmi ugm.ac.id, penderita positif corona diperkirakan sekitar 6.174 kasus.
Infeksi virus corona diprediksi berakhir 29 Mei 2020.
"Dari hasil analisis pandemi Covid-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020 dengan minimum total penderita positif sekitar 6.174 kasus. Dengan intervensi pemerintah, total penderita corona positif minimum di sekitar 6.200 di akhir pandemi pada akhir Mei 2020,"papar Guru Besar Statistika UGM, Prof.Dr.rer.nat Dedi Rosadi,S.Si., M.Sc., saat konferensi pers secara daring, Rabu (1/4).
Pemodelan yang digunakan dinamai model probabilistik berdasar data nyata atau probabilistik data-vriben model (PPDM).
Menurut Dedi, prediksi tersebut perlu disampaikannya lantaran sejumlah prediksi model matematika dinamik cenderung terlalu berlebihan.
Dalam penelitian tersebut, diperkirakan penambahan maksimum per hari terjadi pada minggu kedua april yakni 7-11 April 2020.
Penambahan maksimum yakni 740-800 perhari.
Jumlah tersebut kemudian akan mengalami penurunan terus menerus setelahnya.
"Penambahan lebih kurang 740-800 pasien per 4 hari dan diperkirakan akan terus menurun setelahnya," katanya.
Hasil penelitian, wabah virus corona akan berakhir kurang lebih 100 hari setelah kasus pertama pada 2 Maret 2020.