Berita Sriwijaya FC

Gelandang Serang Sriwijaya FC Dwi Andika Cakra Yudha Sering Diminta Teruskan Jejak Militer Ayahnya

Pemilik Tinggi 185 cm dan Berat Badan 73 kg mengambil hikmah musibah wabah corona ini bisa berkumpul dengan ayah, mama dan kakaknya.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ, HANDOUT
Gelandang Serang Sriwijaya FC Dwi Andika Cakra Yudha 
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
 
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dibesarkan dan tinggal di Asrama Secaba TNI, Jember Jatim tidak hanya sekali Gelandang Serang Sriwijaya FC Dwi Andika Cakra Yudha diminta ayahnya untuk mengikuti jejak militer menjadi anggota TNI. 
 
"Cita-citanya pengen jadi pemain bola. Cuma orangtua sering nanya gak pengen jadi tentara.
Saya selalu jawabnya, ntar masih mau main bola.
Alhamdulillah mereka sampai sekarang mendukung," ungkap pesepakbola yang akrab disapa Dwi Andika Cakra Yudha, Kamis (2/4/2020).

Bungsu dari 2 bersaudara buah kasih pasangan Gunawan dan Muliana mengaku optimis prospek dirinya di dunia sepak bola profesional menjadi karir yang bisa dibanggakan keluarganya.
"Yakin di sepak bola saya pingin bahagiain ayah dan mama lewat sepak bola ini," kata pesepakbola yang mengidolakan Xabi Alonso (Real madrid) dan Sergio Busquet (Barcelona). 
 
Cakra menceritakan setelah lahir di Lamongan tempat neneknya, sekarang dibesarkan di Asrama Secaba TNI, Jember Jatim.
Ketika duduk di bangku kelas 3 SD ikut SSB Indonesia Muda di Tanggul Jember 2004.
Sempat ikut sepaktakraw POR se-Kabupaten Jember mewakili kecamatan pas duduk di SD.

Mewakili kabupaten ikut Popda kelas 2 SMP dan Porprov tim sepakbola kelas 2 SMA.
Lulus SMP mau sekolah olahraga. Tapi gak ada yang sepakbola, jadi ikut renang. Gagal di renang 10km. 
"Ada hikmahnya gak lulus, lanjut nekuni sepakbola. Setelah gak jadi masuk SMA Olahraga Jawa Timur di Sidoarjo.
Lanjut di SMA umum menekuni sepak bola lagi tetap latihan di SSB," kata Cakra.

Masih sekolah SMA kelas 1 ikut Tim United di Kember mendapat posisi awal sebagai stoper.
Kebetulan ada teman cedera, disuruh gantiin posisi gelandang. Dari situ main sebagai sebagai gelandang terus.

"Alhamdulillah bisa turut membawa Jember United menjadi juara Divisi 3 tahun 2010 dan runner up divisi 2 2012 final lawan Cilegon United. 
Dua kali bawa Jember juara. Bangga bisa mewakili Jember saya besar di Jember," ujar Cakra.

Setelah itu Cakra bergabung di Perseden Denpasar Bali Divisi 1 2015.
Cakra sempat Ikut tim PON mewakili Jatim yang di Jabar 2016 tapi gak lolos dalam penyisihan di Bandung.

Bergabung di Persibas Banyumas 2016 ISCB. 2017-2018 Semeru FC Lumajang. 2019 PSCS Cilacap.

Pemilik Tinggi 185 cm dan Berat Badan 73 kg mengambil hikmah musibah wabah corona ini bisa berkumpul dengan ayah, mama dan kakaknya.
Ini musibah gak ada yang tahu. Disyukuri aja biar kita makin dekat dengan yang di atas. Memperbaiki diri.
Ada hikmahnya bisa kumpul dengan keluarga. Saya dua bersaudara. 
Kakak saya juga cowok dia perawat RS TNI di Jember habis lebaran mau married," ujarnya.

Pemain kelahiran Lamongan 29 september 1994 yang pernah bermain di PSCS Cilacap, PSIL dan Semeru FC Lumajang ini mengaku senang bisa bergabung dengan Sriwijaya FC.

Salah satu tim besar, dan pernah banyak membawa prestasi di kompetisi Liga Indonesia.

"Pastinya senang dan bangga bisa bersama Sriwijaya FC musim ini.
Target besar saya, bisa bantu Sriwijaya FCkembali ke Liga 1 Indonesia musim depan," ujar Cakra.

Musim ini di Sriwijaya FC, Cakra kembali menggunakan nomor punggung lamanya yakni 14.
Nomor punggung favorit, yang memang sering dipakainya di beberapa klub lamanya.

"Senang aja sih dengan nomor punggung 14, bisa dibilang nomor punggung hoki saya.
Mudah-mudahan juga membawa hoki saat di Sriwijaya FC ini," ujarnya.
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved