Pulang dari Jakarta Satu Orang Warga Muaraenim Sumsel Dirujuk ke RSMH, Lima Lainnya Berstatus ODP

SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Diduga virus Corona,  satu orang warga Kabupaten Muaraenim Sumatera Selatan terpaksa dirujuk ke RSMH Palembang untuk menjalani perawatan.

Hal ini dibenarkan oleh Juru Bicara Convid-19 Kabupaten Muaraenim, Panca Surya Diharta yang juga menjabat sebagai staf ahli Kemasyarakatan dan SDM Pemkab Muaraenim, Minggu (21/3/2020).

Menurut Panca, bahwa hingga saat ini di Kabupaten Muaraenim baru tercatat satu kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan lima orang lainnya dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Namun untuk satu PDP tersebut saat ini sudah dirujuk ke RSMH Palembang.

" Pasien ini riwayatnya baru pulang dari wilayah endemis di Jakarta. Pasiennya asli warga Muaraenim," ujarnya.

Untuk itu, sambung Panca, pihaknya terus menghimbau kepada masyarakat untuk tidak berpergian keluar terutama ke wilayah endemis untuk menghindari agar tidak tertular virus Corona.

• Cegah Corona, Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Tutup Semua Falitas Umum Seperti Tempat Olahraga

• Pemkab Musi Banyuasin Sumsel Tunda Jadwal Tes SKB, BKPSDM Muba Umumkan Peserta Lolos SKD

• Ustaz Dasad Latif Sebut Fatwa Majelis Ulama Penting Ditengah Wabah Virus Corona, Hindari Paham Sesat

Dan siapapun yang baru pulang dari luar kota, terutama dari wilayah endemis, itu akan kita lakukan pemantauan untuk mengantisipasi penularan virus Corona.

Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang memiliki gejala virus Corona untuk tidak takut atau dapat segera menghubungi petugas kesehatan agar dapat segera ditangani.

Sebab saat ini, kita ada hotline service yang dapat di hubungi di 119 atau 0811785119.

"Saya harap, masyarakat tidak perlu panik. Selalu menjaga kebersihan dan rutin cuci tangan serta tidak berpergian terutama kewilayah endemis," tandasnya yang merahasiakan indentitas pasien.

Ketika dikonfirmasi ke Direktur RSU dr HM Rabain Muaraenim dr H Hendriyatno, meminta untuk konfirmasi langsung saja ke Kominfo atau Jubir Covid-19. Sebab hasil kesepakatan terakhir, seluruh informasi tentang Corona itu harus satu pintu biar tidak simpang siur.

"Maaf ya, silahkan langsung menghubungi mereka, sesuai kesepakatan, nanti kami salah," ujar dr Hendriyatno.(ari)