Berita Prabumulih
BPN Kota Prabumulih Optimis Penerbitan Sertifikat PTSL Tercapai 100 Persen, Karena Gratis BPHTB
Dengan adanya program gratis BPHTB itu maka masyarakat tidak perlu lagi membayar dan langsung akan mendapatkan sertifikat tanah.
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Jika selama ini target Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Prabumulih penerbitan sertifikat PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) dari tahun ke tahun tak pernah tercapai, tahun ini target tersebut dipastikan akan tercapai 100 persen.
Hal itu diungkapkan Kepala BPN Prabumulih, Jakun Edi didampingi Kepala sub bagian (Kasubbag) Tata Usaha, M Amri SH ketika diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat (13/03/2020).
"Tahun ini target PTSL kita bisa dipastikan tercapai, memang kalau beberapa tahun terakhir belum 2018 dan 2019 hanya sekitar 60 persen tapi 2020 ini kemungkinan akan tercapai 100 persen," ungkapnya.
Jakun menuturkan, pihaknya optimis target akan tercapai lantaran tahun ini pemerintah kota Prabumulih bersama pihaknya melakukan program gratis pembayaran Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan diterapkan di tiga wilayah yang menjadi percontohan.
"Dengan adanya program gratis BPHTB itu maka masyarakat tidak perlu lagi membayar dan langsung akan mendapatkan sertifikat tanah. Program ini diterapkan tahun ini di dua kelurahan dan satu desa antara lain Payuputat, Sungai Medang dan Desa Tanjung Telang," bebernya.
Tiga wilayah itu sendiri menurut Jakun terdapat sekitar 5000 bidang belum bersertifikat. Jumlah itu sesuai dengan jatah PTSL yang dimiliki BPN Prabumulih tahun ini.
"Seluruh penerbitan sertifikat PTSL tahun ini kita arahkan ke tiga wilayah itu, kalau selama ini dibagi ke kecamatan dan kelurahan tahun ini fokus ke sana semua. Saat ini tim kami dibagi di tiga kelurahan dan desa itu untuk mendata, kita optimis 2020 ini rampung seluruhnya," kata Jakun.
• HUT ke-40 YKB dan Jumat Barokah Polda Sumsel Bantu Warga Kurang Mampu dan Bagi-Bagi Sarapan Gratis
• Seorang Pria Asal Riau Tertangkap Tangan Transaksi Narkoba di Hotel di Jalan Dr M Isa Palembang
• KPK Geledah Kantor Bappeda Muaraenim, Sekda Harapkan Semua Pegawai tetap Bekerja Seperti Biasa
Jakun menuturkan, pihaknya berharap kedepan program gratis BPHTB akan terus dilakukan pemerintah kota Prabumulih, disebabkan masyarakat enggan mengurus sertifikat karena masih harus membayar itu.
"Kendala kita tidak tercapai program PTSL juga penyebab utamanya karena masih membayar BPHTB, banyak warga mengeluh program itu karena mereka berat membayar. Dengan gratis BPHTB masyarakat menjadi terbantu dan ini juga mendukung program nawacita Presiden yang menuntaskan seluruh wilayah indonesia bersertifikat hingga 2024," tuturnya.
Ditanya apakah tidak menyalahi PTSL difokuskan ke tiga wilayah tersebut sementara warga di kelurahan dan desa lain membutuhkan juga, orang tua dari penyiar televisi nasional Andromeda Mercuri itu menjelaskan hal itu tidak masalah.
"Tidak ada masalah, karena ini juga sesuai dengan program pusat dan tiap tahun kan kita dapat jatah PTSL, jelasnya seluruhnya akan kita sertifikat. Apalagi kedepan program gratis BPHTB pemerintah kota Prabumulih terus dilanjutkan, tentu akan memudahkan masyarakat," lanjutnya.
Disinggung bagaimana jika di tiga desa itu ada rumah atau kebun milik warga yang telah berdomisili di daerah lain apakah akan tetap dibuat sertifikat PTSL, Jakun menambahkan karena menjadi program maka seluruh harus disertifikatkan meski pemilik lahan sudah tinggal di luar kota.
"Pemilik yang sudah tinggal di daerah lain akan dihubungi tim untuk diurus sertifikat PTSL dan dalam pengurusan ini tidak dikenakan biaya sama sekali, kena tangkap kita kalau ada biaya. Jadi misal Tanjung Telang, nanti seluruh wilayah akan tersertifikat," tambahnya seraya mengatakan pihaknya melakukan survey dan pengukuran menggunakan dron maupun alat-alat lain sehingga tidak ada yang terlewatkan. (eds)