WNI Positif Corona Jadi Enam Orang, Salah Satunya ABK Diamond Princess

Pemerintah kembali mengumumkan kasus positif virus corona setelah empat kasus positif virus corona.

Editor: Soegeng Haryadi
AFP/CHARLY TRIBALLEAU)
Para penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan tidak negatif virus corona keluar setelah menjalani karantina, di Terminal Daikoku Pier Cruise di Yokohama, Jepang, Rabu (19/2/2020). Setidaknya 500 penumpang diizinkan keluar setelah dikarantina selama 14 hari, menyusul kabar terdapat 542 penularan positif corona di dalam kapal tersebut.(AFP/CHARLY TRIBALLEAU) 

Ia juga menyatakan, pasien Covid-19 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso tak mengenakan alat bantu pernapasan dan juga infus. Mereka, juga disebut bisa melakukan aktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

“Secara keseluruhan kasus yang di rumah sakit kita rawat tanpa menggunakan alat bantu apapun. Tidak menggunakan selang oksigen, tidak menggunakan infus,” ujar Yuri.

“Semuanya masih mampu melakukan rawatan mandiri. Artinya bisa makan sendiri, bisa ke kamar mandi sendiri dan melakukan aktivitas yang lain,” ujar Yuri lagi.

Ia pun mengatakan kondisi pasien 1, 2, 3, dan 4 terus membaik hingga saat ini. Mereka sudah tidak demam. “Sekarang sudah tidak demam. Batuk masih. Pileknya juga banyak berkurang. Sudah tidak kelihatan letih lesu lemah. Itu sudah tidak. Mudah-mudahan dengan perawatan yang bagus, tidak lama lagi juga akan menjadi sembuh. Dan kemudian bisa kita pulangkan juga,” lanjut dia.

Sementara itu untuk pasien suspect corona hingga Minggu ada 23 suspect Covid-19 di Indonesia. “Ada 23 masih suspect. Ini jadi penting yang suspect karena pemeriksaan yang kita jadikan acuan adalah ternyata dengan masih ada tanda-tanda virus orang itu masih sakit batuk demam meski tidak tinggi,” ujar Yuri.

Ia mengatakan para suspect akan diperika hingga delapan kali. Ketika pemeriksaan delapan kali berturut-turut dinyatakan negatif maka mereka dinyatakan sehat. Karenanya, hingga delapan kali pemeriksaan mereka harus terus berada di rumah sakit untuk diperiksa.

“Mudah-mudahan di delapan negatif. Tapi banyak rumah sakit di luar pemeriksaan keenam kedelapan jadi positif. Oleh karena itu kita tidak boleh menganggap negatif dan boleh pulang karena gejala klinis masih ada. Oleh karena itu 23 masih ditahan di rumah sakit untuk observasi lebih lanjut,” kata Yuri.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha mengatakan hingga saat ini total sebanyak 12 WNI di luar negeri yang positif virus Corona. Hal itu setelah seorang WNI perempuan berusia 62 tahun di Singapura dinyatakan positif mengidap virus corona.

“Hingga hari ini total ada 12 WNI yang positif Covid-19. Tujuh diantaranya sudah sembuh,” kata Judha.

Judha mengatakan, seorang WNI perempuan berusia 62 tahun tersebut pemegang visa social visit pass. Menurutnya, biasanya pemegang visa social visit pass memiliki keluarga yang menetap di Singapura.

“Yang bersangkutan pemegang social visit pass. Biasanya pemegang visa kunjungan sosial ini memiliki keluarga yang menetap di Singapura,” kata Judha.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Singapura mengumumkan kasus positif COVID-19 ke-133 di Singapura, yaitu WNI berusia 62 tahun berjenis kelamin perempuan yang mengunjungi Singapura dengan menggunakan Social Visit Pass. WNI tersebut tidak memiliki riwayat mengunjungi negara atau kawasan terdampak COVID-19 sebelumnya.

Dikutip dari keterangan resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, saat ini yang bersangkutan dirawat di National University Hospital (NUH).

“WNI tersebut melaporkan timbulnya gejala atau simtomatik COVID-19 pada 29 Februari 2020 kemudian pergi memeriksakan diri ke sebuah klinik dokter umum pada 1 Maret dan ke Pioneer Polyclinic pada 4 Maret dan 6 Maret. Selanjutnya WNI tersebut dirujuk ke NUH pada 6 Maret dan dinyatakan positif COVID-19 di hari yang sama,” demikian dikutip dari keterangan resmi KBRI Singapura.

Terpisah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama para menteri akan menggelar rapat terbatas (ratas) untuk membahas rencana pembangunan rumah sakit khusus penanganan virus corona SARS-CoV-2. Menurut rencana terakhir, rumah sakit itu akan dibangun di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved