Liputan Eksklusif
Hacker Incar Kartu Kredit, Ini Tips Pengamat IT Molavi Arman: Rahasiakan Nama Ibu Kandung
Karena nama ibu kandung itu menjadi target para pelaku untuk mengaku sebagai pemili kartu kredit yang asli.
KASUS pembobolan kartu kredit (Carding) oleh para hacker adalah dengan cara mengikuti algoritma generate visa dan mastercard. Jadi jadi untuk keamanannya kembali kepada pemilik kartu kredit tersebut, jika ada transaksi yang mencurigakan segera lapor ke bank.
Untuk mencegah terjadinya kasus carding, para pemilik kartu kredit harus benar-benar merahasiakan data-data pribadi khususnya nama ibu kandung si pemegang kartu kredit.
Nama ibu kandung jangan sampai mudah diketahui oleh orang lain. Karena nama ibu kandung itu menjadi target para pelaku untuk mengaku sebagai pemili kartu kredit yang asli, pada saat melakukan proses penjebolan nomor kartu kredit seseorang.
• Modal Cuma 50 Ribu, Hacker Palembang Bobol Kartu Kredit Bule
• Penjara 7 Tahun untuk Hacker
Setau saya memang di luar negeri ada situs atau aplikasi untuk generate nomor CC visa atau mastercard. Nah kadang mereka membelanjakan kartu-kartu tersebut ditempat yang tidak ada fasilitas 3D secure, karena teknologi ini untuk confirmasi ke hape pemilik sah.
Apabila si pelaku mengalami kesulitan untuk menjebol kartu kredit, biasanya nama ibu kandung jadi alternatif untuk mengakui bahwa mereka pemilik sah kartu kredit.
Selain itu, para pemegang kartu kredit juga harap waspada jika melakukan transaksi belanja di dunia maya melalui marketplace atau sebuah website dan aplikasi online yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko.
Marketplace ataupun toko online tidak menyediakan fitur penghapusan user. Data pribadi para konsumen seperti alamat, nomor handphone, nomor rekening dan data lainnya akan otomatis akan tercatat di marketplace, apabila situs tersebut dijebol maka data pribadi pelanggan bisa diambil para hacker dan memanfaatkannya untuk tindak kejahatan. (oca)