Sebelum Wafat, Ternyata Ini Permintaan Panglima Besar Jenderal Sudirman ke Istri Tercinta!

Ternyata Ini Alasan Jenderal Sudirman Menyuruh Istinya untuk Merokok sebelum Dirinya Meninggal Dunia!

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
makassar.tribunnews.com
Sebelum Wafat, Ternyata Ini Permintaan Panglima Besar Jenderal Sudirman ke Istri Tercinta! 

Yang sulung, laki, dan kini bekerja di Yayasan Sudirman di Jakarta, waktu itu baru duduk di kelas lima Sekolah Dasar.

Teringat ia rupanya akan suasana sedih beberapa tahun yang telah silam.

Kepindahan Alfiah istri Sudirman dari rumah di Jalan Widoro, yang disediakan oleh Pemermtah bagi keluarga Jenderal Sudirman sesudah clash II, antara lain memang juga untuk mengurangi kenangan pahit itu.

Pak Dirman tidak wafat di rumahnya di Jalan Widoro, Yogya, melainkan di rumah peristirahatan Magelang.

Ketika terpilih itu Pak Dirman berusia 35 tahun. Jadi dapatlah dikatakan sedang berada pada puncak perkembangan tenaganya.

Akan tetapi rupanya tugas yang dipikulnya dengan penuh tanggung jawab banyak menghisap kekuatannya.

Dan akhirnya Pak Dirman jatuh sakit, sehingga sebuah paru-parunya terpaksa dinon-aktifkan, tetapi tidak diambil seperti kata kebanyakan orang.

Alfiah juga mengatakan, bahwa Pak Dirman kerapkali minta kepadanya, supaja membetulkan kekhilafan orang dalam hal ini.

Belum sepenuhnya sembuh, Pak Dirman sudah harus mengembangkan kekuatan istimewa dalam keadaan serba susah, sulit dan kekurangan selama bergerilya.

Inilah korban keluarga Sudirman yang terbesar demi kejayaan bangsa dan negara. Betapa tidak? “Pak Dirman adalah seorang ayah dan kepala keluarga yang selalu memperhatikan keluarganya. Dan perhatian ini tidak pernah terbengkelai oleh tugas kenegaraannya. Cintanya kepada keluarga semakin lama justru semakin mendalam,” demikian persaksian Alfiah sendiri dengan kesahajaan.

Memang, seandainya Pak Dirman seorang yang sembarangan, yang tidak pernah menghadapi tugas-tugasnya yang pokok dengan penuh kesungguhan, maka mustahillah beliau akan dapat menaiki tangga jabatan yang begitu tinggi dan gawat: Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia.

Beliau semula guru di Sekolah Dasar Muhammadiyah Cilacap. Pendidikannya yang tertinggi MULO, juga di Cilacap. Ketika itu beliau menjadi teman sesekolah Bu Dirman.

Pada zaman Jepang menjadi pegawai pemerintahan, kemudian masuk PETA dan menjadi Daidanco.

Setelah Proklamasi menjabat Panglima Divisi V di Purwokerto, yang membuka jalan bagi jabatannja yang bersejarah dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.

soedirman
soedirman (Ist)

Harapkan Anak Bangsa Berinovasi Sebagai Pahlawan Masa Kini

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved