Cerita Produser Sky News Jalani Perawatan Corona, Bayangkan Seseorang Memainkan Amandelmu
Seorang produser media Sky News menceritakan pengalamannya menjalani pemeriksaan apakah dia positif mengidap virus corona atau tidak.
SRIPOKU.COM - Nick Stylianou (30), seorang produser media Sky News, menceritakan pengalamannya menjalani pemeriksaan apakah dia positif mengidap Virus Corona atau tidak.
Saat itu Nick baru kembali dari perjalanannya di Bologna.
Di sana dia meliput berita tentang penyebaran Virus Corona.
Padahal dia sendiri tahu, bahwa seluruh masyarakat Eropa sedang menghadapi kasus serius terkait virus tersebut.
Terlebih, dia baru kembali dari Bologna, sebuah kota dari negara Italia yang sudah mengonfirmasi sebanyak 1.694 kasus infeksi dan 34 angka kematian akibat Virus Corona.
Sepulangnya dari Bologna, Nick merasakan demam.
• BCL Dikritik Netizen Malaysia Gara-gara Hal Ini, ada Juga yang Bela Istri Almarhum Ashraf Sinclair
Selama lima hari selanjutnya dia merasakan sakitnya bertambah.
Namun dia tetap bekerja dan berjuang melawan sakitnya dengan beristirahat di akhir pekan dengan dada yang juga terasa berat.
Namun ketika Senin pagi Nick terbangun dan mendengar berita tetang 'zona merah' di Italia sebab Virus Corona, ditambah dirinya yang masih demam membuatnya berpikir untuk menghubungi tim jurnalis Eropa.
Dia ingin memastikan apakah tempatnya bepergian di Emilia-Romagna yang berada di Bologna memiliki kasus infeksi Virus Corona.
Tim jurnalisnya di Eropa mengatakan kalau di Romagna terdapat 20 kasus infeksi Virus Corona yang terkonfirmasi.
Kesehatan Publik Inggris dan NHS 111 tidak terlalu mengkhawatirkan keadaan Nick yang meminta pertolongan karena Italia Utara belum jadi prioritas mereka sebagai wilayah terinfeksi tinggi kala itu.
Nick kembali pulang ke rumahnya sambil menunggu kabar dari 111.
Dia menunggu sebelas jam sampai akhirnya berbicara dengan seorang perawat yang dari suaranya seperti lebih sakit dari pada Nick.
• Bagus Kahfi Dapat Julukan Khusus Ruud Gullit dari Media Asing Live Sport Asia
Perawat itu meminta maaf atas keterlambatan pihak rumah sakit dalam merespon. Tapi sekali lagi, mereka masih memastikan bahwa Italia Utara tidak terlalu beresiko.
