Kepalkan Tangan,Berteriak, Ibu Siswi Tewas di Dalam Gorong gorong, Begitu Tahu Suaminya Pembunuhnya

Wati Fatmawati (46), ibu kandung Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong gorong,

Editor: Yandi Triansyah
Kompas.com
Duka Wati Fatmawati, Ibu Siswi SMP Delis Sulistina Dibunuh Ayahnya Sendiri, Sedih dan Marah, Masih Tak Percaya Pelakunya sang Suami 

Kepalkan Kedua Tangan, Sembari Berteriak, Ibunda Siswi Tewas di Dalam Gorong gorong, Begitu Tahu Suaminya Pembunuhnya

SRIPOKU.COM -- Wati Fatmawati (46), ibu kandung Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong gorong, ingin penegak hukum menghukum mati mantan suaminya.

Sebab mantan suaminya tersebut telah tega membunuh anak kandung hasil pernikahan dengan dirinya.

Wati begitu terkejut saat mengetahui kalau anaknya dibunuh oleh ayah anaknya sendiri.

Wajah ibu korban terlihat memerah sambil mengepalkan kedua tangannya saat mengetahui kabar pembunuh anaknya adalah ayah dari anaknya.

Sembari berteriak, ibu korban melontarkan kata-kata ancaman sembari perkataannya melemah dibarengi matanya memerah mengeluarkan air mata.

"Kok tega ayahnya bunuh anak sendiri. Jadi si dia pelakunya. Awas kamu ya sudah tega menghabisi anak kesayangan saya. Itu juga anaknya dia, kenapa bisa Ya Allah," teriak Wati saat mendengar kabar pembunuh anaknya oleh mantan suaminya itu di rumahnya, Kamis (27/2/2020), seperti dikutip dari Kompas.con

Ibu kandung Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di drainase sekolah saat dimintai keterangan wartawan di rumahnya, Rabu (26/2/2020).
Ibu kandung Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di drainase sekolah saat dimintai keterangan wartawan di rumahnya, Rabu (26/2/2020). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Selama ini dirinya mengira kalau anaknya korban pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal.

Dirinya selama ini tak menyangka kalau pelakunya ayah kandung anaknya dan tak pernah menaruh curiga sedikit pun.

"Tidak ada saya curiga ke dia. Soalnya saya berpikir tidak mungkin dilakukan oleh ayahnya sendiri," tambah dia, dengan salah satu tangannya menggesekan ke dua bola matanya sembari teringsak.

Karena Jejak Sandal,Misteri Kematian Siswi di Gorong-gorong Terungkap, Budi Sempat 3 Kali Diperiksa

 

Alasan Budi Simpan Jasad Anaknya di Dalam Gorong-gorong Sekolah, Biar Dikira Tewas Kecelakaan

Ibu korban yang ditemani orangtuanya pun tak kuasa menahan tangisnya dan pergi meninggalkan wartawan ke sebuah kamar di rumahnya.

Tak berselang lama, ibu korban pun kembali lagi ke ruangan tamu dan menemui wartawan dengan terlihat tegar di wajahnya namun kedua tangannya terlihat gemetar.

"Maaf pak ya, saya tak menyangka saja pelakunya dia (mantan suaminya)," ujarnya.

Dibalik pengungkapan kasus kematian Delis Sulistina (13),  Wati Fatmawati (46), ibu kandung korban, menceritakan firasat dan kesedihannya saat membereskan pakaian anaknya, sehari sebelum diumumkan penyebab kematian Delis oleh Kepolisian.

Delis merupakan siswi SMPN N 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di dalam gorong-gorong

Misteri kematian Delis Sulistina (13) siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya mulai terungkap kasusnya oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, Rabu (26/2/2020).

Korban dinyatakan sebagai korban pembunuhan oleh Kepolisian setelah melakukan serangkaian penyelidikan tepat selama sebulan pasca ditemukan mayatnya pada Senin 21 Januari 2020 lalu.

Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto merilis pengungkapan kasus siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya, Kamis (27/2/2020) siang.(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto merilis pengungkapan kasus siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya, Kamis (27/2/2020) siang.(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA) (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA))

Saat itu, Wati mengaku teringat hendak memindahkan pakaian korban dari kamar tidurnya yang saat ini dipakai oleh adik korban yang masih berumur 11 tahun.

Pakaian korban pun dibereskan dan dikumpulkan dalam satu lemari khsusus di bagian tengah rumah.

Wati pun tiba-tiba terhenyak saat melihat pakaian seragam biru putih korban dan teringat dengan seragam Pramuka yang dikenakan korban saat ditemukan membusuk di gorong-gorong sekolahnya.

"Mungkin kemarin ada tanda-tandanya (firasat), saat membereskan pakaian almarhumah (Delis) saya langsung menangis dan teringat seragam pramuka korban yang masih terpakai saat ditemukan tewas. Saya pun menangis lama," kata Wati, Kamis (27/2/2020) seperti dikutip dari Kompas.com

"Padahal, saya selama beberapa pekan ini sudah berusaha tegar," lanjut Wati, sembari mencucurkan air mata dengan tatapan kosong kepada empat orang wartawan di depannya, Rabu malam.

Dirinya pun tak mengira akan mendapatkan kabar pengungkapan kasus kematian anaknya pada Rabu malam.

Namun keyakinan dirinya bahwa kematian anaknya akibat dibunuh telah muncul saat mengetahui mayatnya ditemukan mengenaskan.

"Baru kemarin lagi saat beres-beres pakaian saya sangat teringat lagi anak saya. Padahal saya sudah mulai tabah dan berusaha supaya tak terus-terusan bersedih. Mungkin ini pertanda dari Allah SWT. Eh, sekarang saya dapat kabar pengungkapan kasusnya," tambah Wati, sembari dihibur oleh para wartawan dengan melontarkan pertanyaan humor lainnya terkait kapan akan menikah lagi.

"Sumpah Pak, saya gak kepikiran ke sana selama ini," tukas Wati, dibarengi senyuman walau kedua bola matanya memerah menahan tangis.

Sebelumnya diberitakan, Teka teki kematian Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya berlahan terungkap.

Kabar penyebab kematian Delis pun sudah sampai kepada pihak keluarga

Wati Fatmawati (46), ibu kandung Delis  siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya merasa lega mendapatkan kabar misteri kematian anaknya terungkap Kepolisian.

Sejak awal dirinya meyakini perasaannya kalau anaknya tewas akibat korban pembunuhan seseorang.

"Setelah mengetahui ini, perasaan saya lega tidak seperti kemarin-kemarin terus penasaran apakah anak saya meninggal karena celaka atau dibunuh. Tapi sejak awal saya yakin karena dibunuh," jelas Wati saat dimintai keterangan wartawan di rumahnya, Rabu (26/2/2020) malam, seperti dikutip dari Kompas.com.

Selama ini pun, dirinya terus diminta tokoh masyarakat setempat untuk menanyakan terkait perkembangan kasus penyelidikan kematian anaknya kepada Kepolisian.

Tapi dirinya mengaku tak memiliki akses dan tak berani mencari informasi itu karena telah mepercayakan sepenuhnya kepada para petugas Kepolisian.

"Kalau kemarin saya nunggu-nunggu saja kabarnya gimana. Tapi, setelah saya dapat kabar di media kalau penyebab kematiannya karena pembununan, saya berharap pelakunya cepat ditangkap," tambahnya.

Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota mulai berhasil mengungkap kasus kematian Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020) lalu.

Dalam waktu dekat Kepolisian setempat akan menetapkan tersangka dan kasusnya mengarah ke motif pembunuhan.

"Setelah hasil pengumpulan bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi kita sudah bisa mengambil kesimpulan garis merah. Adanya kesesuaian-keseuaian sudah mengarah ke arah pelaku atau tersangka," jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto kepada wartawan, Rabu (26/2/2020).

Namun demikian, Kepolisian sampai saat ini belum bisa membuka hasilnya ke publik karena masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.

Anom pun berjanji dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengungkap kasus ini secara lengkap.

"Nanti, dalam waktu dekat kita akan ungkap kasus ini," tambah Anom.

Kasus ini bermula saat warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.

Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian Pramuka berkerudung dan ditemukan disampingnya tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.

Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.

Dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut tertera nama korban adalah Delis Sulistina, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.

Mayat korban pun telah dilakukan otopsi oleh Tim Forensik Polda Jawa Barat, namun hasilnya tidak akan dibuka ke publik dan akan dijadikan bukti ahli saat persidangan nanti. 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved