Dana BOS Cair Dalam Tiga Tahap
Dikatakan Jemiyo, dengan adanya program pemerintah provinsi dan pusat yang langsung mentransfer dana kerekening sekolah setiap awal bulan.
PAGARALAM, SRIPO -- Kabid Persekolahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pagaralam, Jemiyo akibat keterlambatan dana BOS cair banyak kepala sekolah yang sering mengeluhkan hal tersebut kepihak Dinas Pendidikan.
"Kalau dulu sering kepala sekolah mengeluh, namun saat ini berkat program pemerintah provinsi dan pusat termasuk aturan baru dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Alhamdulillah semua sudah lancar dan tidak ada lagi kepala sekolah yang mengeluh," ujarnya.
Dikatakan Jemiyo, dengan adanya program pemerintah provinsi dan pusat yang langsung mentransfer dana kerekening sekolah setiap awal bulan pencairan maka semua kegiatan operasional sekolah dipastikan akan lancar dan tidak terhambat masalah biaya.
• Dana BOS Tahun Ini Tepat Waktu, Silakan Cek Sudah Cair
• Dana Bos Belum Cair, Kepsek Jual Perhiasan Istri Untuk Talangi Dana Operasional
"Sejak 2019 pencairannya mulai lancar. Tahun ini sesuai dengan Permen Nomor 8 tahun 2020 pencairan tidak lagi tiga bulan sekali melainkan empat bulan sekali atau tiga tahap pencairan dalam satu tahun yaitu pada bulan Januari, Mei dan Septermber," katanya.
Dengan sistem pencarian tiga tahap ini diyakini akan membuat semua operasional sekolah akan bisa tercover oleh dana BOS ini.
"Memang semua dana tidak hanya digunakan untuk operaional sekolah malainkan ada juga untuk honor guru honorer dan perbaikkan ringan sekolah. Tapi sejak 2019 dana BOS sudah mulai lancar pencairannya," jelasnya.
Ditambahkan Jemiyo, tahun 2020 aturan penggunakan dana BOS untuk honor guru Non ASN juga dirubah. Bagi guru Honor yang belum memiliki NUPTK maka honornya tidak bisa dibayar menggunakan dana BOS.
"Hanya tenaga guru honor yang sudah memiliki NUPTK saja yang bisa di bayar honornya menggunakan dana BOS, sedangkan yang belum memiliki NUPTK akan dibayar menggunakan dana APBD Kota Pagaralam," ungkapnya.
Terkait jumlah tenaga guru yang belum memiliki NUPTK pihaknya mengatakan cukup banyak terutama pada sekolah dasar.
"Cukup banyak, namun kebanyakan berada di SD. Hal ini akan kita datang lagi agar penggunaan dana BOS tidak bermasalah," katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA N 1 Pagaralam, Soniar menambahkan, bahwa keterlambatan dana BOS cair tersebut sudah tidak terjadi lagi sejak 2019 lalu.
"Itu sudah menjadi cerita lama, namun saat ini sudah tidak terjadi lagi. Kita berharap dengan program pemerintah provinsi dan pusat dana BOS akan lancar," ujarnya. (one)