Liputan Eksklusif
Dana Bos Seret, Guru Honorer Cari Usaha Lain Agar Bisa Makan
Akibat sering terlambatnya dana BOS cair membuat para guru Honorer terpaksa tidak gajian tepat waktu.
Sering terlambatnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) diterima pihak sekolah bukan saja berdampak pada terhambatnya sejumlah kegiatan operasional sekolah saja. Namun dampak yang paling terasa yaitu kepada tenaga pengajar honorer disetiap sekolah.
Pasalnya dana BOS juga dipergunakan sekolah untuk mengaji atau memberikan honor kepada guru Non ASN. Namun akibat sering terlambatnya dana BOS cair membuat para guru Honorer terpaksa tidak gajian tepat waktu.
Kondisi ini hampir dirasakan semua guru honor disejumlah sekolah di Pagaralam. Pasalnya dana BOS cair juga serentak baik dari sekolah tingkat dasar sampai menengah atas sederajat.
• Kisah Kepsek Talangi Dana BOS, Terpaksa Utang ke Rentenir
• Dana Bos Belum Cair, Kepsek Jual Perhiasan Istri Untuk Talangi Dana Operasional
Salah satu guru honor di Pagaralam yang tidak mau namanya disebut mengatakan, bahwa pihaknya biasa baru mendapatkan gaji tiga sampai empat bulan sekali. Pasalnya mereka baru dapat gaji jika dana BOS cair.
"Kalau kami guru honor ini pak gajiannya kadang tiga bulan sekoli. Karena harus menunggu dana BOS cair kami baru gajian," ujarnya.
Jadi untuk menutupi kebutuhan sehari-hari dirumah para guru honor ini harus pintar-pintar cari usaha lain.
• Cerita Kepsek di Lubuklinggau, Dana BOS Telat Cair, Terpaksa Pinjam Duit Bank
• Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Imbau Kepala Sekolah Harus Transparan Pengelolaan Dana BOS
"Jika tidak ada usaha lain kita bisa tidak makan pak. Tapi ya melihat kondisi ini mau tidak mau kita harus cari usaha lain agar bisa tetap hidup," katanya.
Kepala Sekolah SMK N 2 Pagaralam, Pandra membenarkan jika akibat dana BOS sering telat cair para guru Honor terpaksa tidak gajian tepat waktu. Pasalnya sekolah tidak bisa menalangi dana untuk gaji para honorer tersebut.
"Jika untuk kebutuhan sekolah seperti ATK dan lainnya kita bisa hutang ke toko, tapi jika untuk gaji kita tidak berani meminjam uang," katanya.
Bahkan untuk dana operasional yang penting, pihak sekolah kadang harus meminjam dana lain disekolah agar bisa menjalankan kegiatan lain.
"Dana yang ada disekolah terpaksa kita pinjam pakai dulu jika ada kegiatan yang harus kita ikuti. Intinya kita harus pintar-pintar mengatur keuangan sekolah dan tidak melanggar aturan," ungkapnya. (one)