Cerita Sadam Raup Ratusan Ribu dari Banjir di Rawas Ilir Muratara

Banjir yang terjadi di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), merupakan berkah bagi Sadam dan kawan kawan.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Rahmat Aizullah
Pengendara menggunakan jasa perahu pengangkut sepeda motor untuk menyebrangi jalan yang terendam banjir di Rawas Ilir Muratara, Jumat (14/2/2020) 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Banjir yang terjadi di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), merupakan berkah bagi Sadam dan kawan kawan.

Akibat banjir tersebut, dirinya menghasilkan uang ratusan ribu, dari jasa mengangkut motor dengan perahu miliknya.

"Alhamdulillah, ada penghasilan tambahan bagi kami," kata Sadam, penyedia jasa perahu pengangkut motor, Jumat (12/2/2020), mengawali cerita.

Matahari baru saja terbit pagi itu, Jumat (14/2/2020), Sadam dan kawan kawan mulai bergegas
ke jalan penghubung Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir.

Setiap kali sungai meluap, jalan penghubung itu, selalu terendam air.

Pasalnya, banjir akibat luapan Sungai Rawas itu tidak hanya menggenangi permukiman penduduk.

Melainkan juga merendam akses jalan penghubung antar desa sehingga tidak bisa dilalui kendaraan bermotor.

Kondis jalan yang rendah dan berada di pinggir sungai membuatnya mudah terendam banjir.

"Tempat lain belum terendam, jalan ini sudah terendam duluan," ujar Sadam.

Banjir di Desa Pauh Muratara, 2298 Jiwa Terdampak, Sekolah dan Pustu Terendam

 

Lima Desa di Muara Kelingi Terdampak Banjir, Bupati Musi Rawas Hendra Gunawan Dalami Sebabnya

Banyak sepeda motor tidak bisa melintasi jalan tersebut, sehingga harus diangkut menggunakan perahu.

Sebab jika pengendara memaksa menerobos banjir, maka kendaraanya akan rusak.

Sadam bersama teman-temannya menawarkan kepada para pengendara yang ingin menggunakan perahunya.

Pengendara membayar uang sebesar Rp10.000 per sepeda motor untuk menyeberang banjir.

Banjir yang diseberangi hanya berjarak 50 meter dengan kedalaman air mencapai sepaha orang dewasa.

"Dalam sehari itu kadang lebih dari 50 motor, kami dapat uang 500 ribu, tapi uangnya dibagi-bagi, karena orangnya banyak," kata dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved