Ricuh di Kongres PAN, Joncik: Tak Seseram Itu

Politisi senior PAN Sumsel ini mengaku, walaupun proses berjalan cukup panjang dan penuh dinamika.

Editor: Soegeng Haryadi
DOK. SRIPO
Ricuh di Kongres PAN, Joncik: Tak Seseram Itu 

PALEMBANG, SRIPO -- Meski pemilihan Ketua Umum dalam Kongres V Partai Amanat Nasional di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020) siang sempat ricuh dan menyebabkan beberapa peserta mengalami luka- luka, namun proses pemilihan tetap dilanjutkan dan dipercepat.

Berdasarkan jadwal kongres, pemilihan ketua umum seharusnya dilakukan pada Selasa malam.

Menurut Ketua DPD PAN Empat Lawang Joncik Muhammad yang menjadi peserta kongres, saat ini kondisi sudah kondusif dan pelaksanaan kongres kembali dilanjutkan, meski awalnya ada pihak- pihak yang keberatan terkait pemilik suara.

3 Cabup 5 Cawabup Pilkada Musirawas 2020 Kembalikan Formulir ke DPD Partai Amanat Nasional (PAN)

Rapat Kerja Nasional V PAN Ricuh Antarkader, Amien Rais Geram Ada Teriakkan Lanjutkan! Lanjutkan!

"Keadaan sebenarnya, tidak seseram yang diberitakan, dan kalau ada korban luka- luka tidak banyak hanya lecet saja. Keadaan sekarang sudah kondusif, dan Kongres masih berlangsung. Mohon doanya," kata Joncik kepada Tribun Sumsel, Selasa (11/2).

Dalam pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2025, saat ini menjadi tiga orang. Mereka adalah Zulkifli Hasan, Drajad Wibowo dan Mulfachri Harahap.

Sementara itu, Asman Abnur memutuskan mengundurkan diri dari pencalonannya.

"Iya hanya 3 kandidat, yaitu ZH, MH dan DW," tandasnya.

Ditambahkan Joncik Muhammad, adanya perbedaan ditubuh PAN itu, merupakan dinamika dalam demokrasi, dan setiap pengurus yang memiliki hak suara bebas memilih calon ketua umum PAN nantinya.

Dimana diungkapkan mantan ketua tim sukses calon ketum PAN periode 2015-2020 Hatta Rajasa ini, adanya perbedaan pilihan merupakan hal wajar, namun setelah proses pemilihan semua kembali bersatu.

"Harapan kita inilah proses demokrasi di PAN jalan terus dari kongres ke kongres, hingga sekarang biasanya kontestasinya tinggi, namun kalau selesai berangkulan kembali. Ini ajang lima tahunan berkompetisi, tapi setelah terpilih ketuanya maka berangkulan kembali untuk memajukan PAN," harapnya.

Diterangkan Bupati Empat Lawang ini, pihaknya menyerahkan semuanya ke kader, untuk dipilih nanti siapa yang terbaik sesuai hati nurani mereka, dari ketiga calon yang ada merupakan kader terbaik PAN.

"PAN ini partai reformasi, lahir saat reformasi dan demokrasi. Kalaupun ada perbedaan pilihan itu biasa, apalagi ini lima tahun sekali. Asal ukhuwal dijaga dan silahturhmi dijaga, kalau kongres selesai, maka bersama- saka kembali membesarkan partai," ucapnya.

Ditambahkan ketua KAHMI Sumsel ini, jika 3 bakal calon ketum PAN periode 2020-2025 yang ada yaitu, telah melakukan silahturahmi ke pengurus PAN se Sumsel untuk mendapatkan dukungan.

"Para calon ketum PAN sudah datang ke Sumsel tiga- tiganya, dan semua adalah kader terbaik semua," paparnya.

Dilanjutkan Joncik, PAN Sumsel sendiri harus optimisi kedepan, dan kader harus bersatu kalau ada perbedaan kongres saling menghargai, sebab hal itu demokrasi, tapi kalau selesai maka harus bersatu dan kembali bersama-sama.

"Kita tetap harus membesarkan partai, kalau dulu 5 kursi diraih di DPRD Sumsel, kedepan harus meningkat, kalau bisa setiap dapil ada keterwakilan," pungkas Joncik.

Sekedar informasi, dalam kongres PAN di Kendari nanti untuk memilih ketum, ada 590 pemilik suara untuk pemilihan ketua umum PAN yang terdiri dari 34 dewan pimpinan wilayah (DPW), 514 dewan pimpinan daerah (DPD), serta hak suara ketua, sekretaris jenderal, dan bendahara umum. Sementara untuk DPW PAN Sumsel ada 2 suara yaitu Ketua dan Sekretaris, serta suara DPD (Kabupaten/ kota) masing- masing 1 suara, sehingga total ada 19 suara.

Pada Kongres PAN ke IV di Bali 2015 lalu, suara PAN Sumsel juga tidak solid, sebagian merapat ke Hatta Rajasa dan sebagian ke Zulkifli Hasan. Hasilnya Zulkifli ditetapkan sebagai Ketum dengan selisih 6 suara.

Berdasarkan hasil voting pemilihan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) pada Kongres ke V, Selasa (11/2), di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sulteng), Zulkifli Hasan (Zulhas) unggul dari 2 calon lainnya yakni Mulfahri dan Drajat Wibowo.

Pemilihan berlangsung ketat antara Zulhas dan Mulfachri, hingga pukul 19.50 WITA pemilihan (voting) baru selesai dilaksanakan dengan hasil Zulhas 331, Mulfachri 225, Drajat Wibowo 6, tidak sah 3.

Kemenangan Zulhas terhadap dua rivalnya tersebut disambut gembira pendukungnya, terutama pendukung yang berasal dari Sumsel. Dimana, dengan kembalinya Zulhas memimpin PAN, menjadi sejarah selama berdirinya partai yang lahir di zaman reformasi tersebut.

"Alhamdulilah hasil voting selesai, bang Zul (sapaan akrab Zulhas) unggul" kata wakil Ketua DPW PAN Sumsel, M Syarif, saat dihubungi melalui sambungan telepon cellularnya. Selasa (11/2/2020).

Politisi senior PAN Sumsel ini mengaku, walaupun proses berjalan cukup panjang dan penuh dinamika. Tapi, semua terkendali dengan baik.

"Itulah demokrasi di PAN, Sumsel juga aman-aman saja, peserta dari sumsel baik semua. Berdasarkan intruksi Sekertaris DPW Sumsel, H Umar Halim, kami tetap solid bersama bang Zul, kami bersama tim Kader dari Sumsel terus kawal kemenangannya, Kami yakin kedepan semakin baik besar," tandas M Syarif.

Sementara Sekertaris DPW PAN Sumsel H Umar Halim mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada kader kader yang bekerja keras memenangkan Zulhas.

"Terima kasih, kepada kader yang solid, akhirnya Zuhas kembali memimpin PAN lima tahun mendatang," pungkas putra H Halim ini. (arf)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved