Taruhan Nyawa, Ternyata Ini Alasan Jasad Pendaki di Gunung Everest Dibiarkan & Tak akan Dievakuasi!
TERNYATA Ini Alasan Jasad Pendaki di Gunung Everest Dibiarkan & Tak akan Dievakuasi, Taruhan Nyawa!
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
2. Menyelamatkan sama saja dengan bunuh diri secara perlahan

Ada banyak penyebab yang membuat para pendaki tewas di tempat tentunya.
Medan yang licin dan juga sulit, faktor kelelahan serta yang paling banyak adalah tidak kuat menghadapi cuaca yang super dingin atau Hipotermia.
Puncak Everest berada pada ketinggian 8.848 Mdpl, sedangkan pada ketinggian 8 ribu meter saja zona tersebut sudah dinamakan dead zone atau zona kematian.
Hal ini dikarenakan minimnya pasokan oksigen dan para pendaki sendiri harus membawa dua tabung demi mmebantu mereka untuk bernafas.
Tidah hanya itu saja, Didi dam Matilda mengatakan bahwa pakaian berlapis yang digunakan oleh para pendaki sangat berat , sehingga memberikan pertolongan pada orang lain adalah hal yang sangat mustahil, kecuali jika memang pasrah dan berniat mengantar nyawa bersama di Everest.
• Panduan Cara Sholat Jamak dan Qashar, Niat Bahasa Arab, Latin & Arti, Serta Alasan Diperbolehkan
3. Pendaki akan dibiarkan sekarat dan meninggal dengan mengenaskan

Pendaki yang datang ke Everest bisa disebut sebagai manusia yang punya nyali sangat besar dan sudah siap dengan menghadapi resiko kematian.
Bisa saja mereka datang dengan rombongan, namun saat sudah tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan maka rekan-rekan satu rombongan harus meninggalkan orang tersebut.
Ini bukan masalah tega atau tidak berprikemanusiaan, tetapi selain beresiko pada si penolong, orang yang sudah lemah jua akan lebih tersiksa jika harus dipaksa bergerak.
Jika mereka mengalami insiden yang tidak diinginkan, maka di tempat yang sangat dingin organ tubuh tidak akan mampu bekerja secara normal kembali.
Dengan demikian, hampir dapat dipastikan mereka akan kian melemah hingga akhirnya meninggal dunia.
• 10 Foto Ini Buktikan Ganasnya Tantangan Mendaki Gunung Everest, Berani Coba?
4. Menjadi penunjuk jalan dan ukuran ketinggian untuk pendaki lain

Hingga saat ini terdapat ratusan nyawa yang gugu di Everest dan salah satu yang cukup tersohor adalah yang dikenal dengan The Green Boots.
Ini adalah sebutan untuk seorang pendaki yang wafat di dead zone dan diketahui menggunakan sepatu boots berwarna hijau.