Virus Corona Mewabah, Warga Sumsel Disarankan Tunda ke Luar Negeri

Pihaknya mengaku telah mengantisipasi sedini mungkin agar tidak ada masyarakat Indonesia yang terpapar virus ini.

Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Kadinkes Sumsel, Dra Lesty Nurani 

PALEMBANG, SRIPO -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nuraini mengimbau kepada masyarakat Sumsel untuk menunda terlebih dahulu rencana berpergian ke negara yang sedang terjangkit virus ini agar meminimalisir tertular penyakit itu.

"Ditunda dulu saja, apalagi jika ingin jalan-jalan ke Luar Negeri, terutama ke negara yang sedang terjangkit virus ini," ujarnya.

Pihaknya mengaku telah mengantisipasi sedini mungkin agar tidak ada masyarakat Indonesia yang terpapar virus ini.

Warga Muaraenim Khawatir Virus Corona Masuk Dibawa Para Pekerja China di Proyek PLTU

13 Suspect Virus Corona Diawasi

"Dan kepada seluruh masyarakat untuk tetap terapkan pola hidup bersih dan sehat. Cuci tangan pakai sabun setelah berkegiatan," tambahnya.

Lesty mengatakan hingga saat ini belum ditemukannya indikasi warga di Sumsel terpapar virus korona tersebut.

Sebab berdasar hasil koordinasi dengan KKP dan stakeholder terkait serta laporan dari tim dilapangan, belum ada warga Sumsel ataupun pendatang di Sumsel yang terdeteksi terpapar virus ini.

"Di Sumsel belum ditemukan adanya warga terpapar virus korona. Masih nihil," kata Lesty.

Ia menuturkan, rapat koordinasi dengan dinas kesehatan terkait di kabupaten/kota di Sumsel juga sudah dilakukan.

Palembang Baru Ada Penerbangan Langsung ke 2 Negara, Saat Ini Warganya Ada Positif Corona

Tips Menghindari Penyebaran Virus Corona

"Kita juga telah menginstruksikan kepada puskesmas atau rumah sakit di wilayah masing-masing, agar petugas kesehatan memantau lebih ketat dan melakukan isolasi pasien dengan gejala Pneumonia dan ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit dalam 14 (empat belas) hari sebelum munculnya gejala," kata dia.

Menurutnya yang dikhawatirkan adalah virus tersebut terdeteksi ketika seseorang telah masuk ke daerah dengan gejala yang umum, seperti suhu tubuh meningkat (demam), batuk, dan nyeri tenggorakan.

Untuk di daerah pendeteksian dilakukan berdasarkan klinis yang ada seperti riwayat perjalanan dan makanan.

"Karena bisa saja sewaktu di Bandara atau Pelabuhan suhu tubuhnya belum meningkat sehingga tak terdeteksi alat Thermal. Makanya kita instruksikan Kabupaten dan Kota agar ketika menemukan gejala tersebut segera rujuk ke rumah sakit terdekat dan pasien harus di isolasi," ujarnya.

Dan setiap daerah juga diminta waspada dan jika ada warga yang baru saja berpergian dari luar negeri dan terindikasi memiliki ciri-ciri terpapar penyakit ini untuk segera melapor dan dicek secara mendalam.

"Lalu dibawa ke RSMH di Palembang yang sudah memiliki standar untuk tangani penyakit ini," kata dia. (rie)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved