TERNYATA Ini Ojek dengan Ongkos Termahal di Indonesia, Jalur Perjalanannya Super Ekstrem!
Ojek Termahal Ongkos Capai 1 Juta, Bisa Tempuh Perjalanan 3 Hari, Ternyata Ada di Daerah Indonesia!
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Dikutip dari wikipedia.org, Seko atau Wono adalah suatu dataran tinggi yang terletak ± 1200–1800 meter di atas permukaan laut di segitiga perbatasan antara provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, Indonesia.
Secara geografis Seko dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Seko Padang di bagian paling timur, Seko Tengah, dan Seko Lemo.
Daerah Seko berada di dataran tinggi pegunungan “Tokalekaju” yang diapit oleh pegunungan Quarles dan Verbeek.
Ia berada tepat di bagian tengah ”huruf K” di Pulau Sulawesi sehingga dalam sangat tepat kalau Seko di sebut sebagai JANTUNG SULAWESI.
Secara keseluruhan daerah ini memiliki luas wilayah 2.109,19 Km2, merupakan kecamatan terluas dan terjauh dengan jarak sekitar 120 km dari ibu kota Kabupaten Luwu Utara.
Kecamatan ini sudah berpenduduk sekitar 14.000 jiwa yang terdiri dari 12 desa yang semuanya sudah beratatus definitif.
Kecamatan Seko berada pada ketinggian antara 1.113 sampai 1.485 meter di atas permukaan laut, dengan topografi sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit.
Sarana transportasi untuk mencapai Seko dari kecamatan terdekat, Masamba, dapat dilakukan melalui jalur udara dengan pesawat perintis, atau jalur darat menggunakan ojek.
Jalur darat yang dilalui ojek masih berupa jalan tanah yang memiliki banyak rintangan seperti lebar jalan yang sempit dan kondisi tanah basah sehingga cenderung sulit dilalui kendaraan biasa.
• Pemilik Universitas tak Berizin, Ngakunya Sudah Perpanjang, Mahasiswa Bayar 3 Jutaan Per Bulan
Perjalanan menggunakan ojek dapat menghabiskan waktu 2-3 hari.
Kesulitan untuk menuju Seko menyebabkan ongkos transportasi menggunakan ojek mencapai Rp 1 juta per orang (pada 2014).
Secara turun-temurun Seko terdiri atas terdapat 9 wilayah adat, yaitu (1), Hono' (2) Lodang, (3) Turong, (4) Singkalong, (5) Ambalong, (6) Hoyane, (7) Pohoneang, (8) Kariango, dan (9) Beroppa’. Wilayah-wilayah adat di Seko ini dikenal sebagai wilayah yang kaya raya akan sumber daya alam baik hasil hutan, mineral, ternak dan hasil-hasil pertanian dan perkebunan lainnya
Setidaknya terdapat empat bahasa yang termasuk rumpun bahasa seko yaitu: Seko Padang, Seko Tengah, Panasuan, dan Budong-budong.
Penutur bahasa tersebut berada di sepanjang sungai Karama.