Berita Muaraenim

Warga Keluhkan Pasar Baru Tanjungenim Semakin Semrawut

Sebagian warga Kota Tanjung Enim keluhkan kondisi pasar Tanjung Enim yang semakin lama semakin semrawut

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI
Pasar Baru Tanjung Enim Semrawut Dikeluhkan Warga 

Warga Keluhkan Pasar Baru Tanjungenim Semakin Semrawut

Laporan Wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri

SRIPOKU.COM, MUARAENIM --- Sebagian warga Kota Tanjung Enim keluhkan kondisi pasar baru Tanjung Enim yang semakin lama semakin semrawut, apalagi ditambah semakin menjamurnya bangunan liar yang didirikan oleh para pedagang, hal ini diduga kurang tegasnya pengelola pasar baru Tanjung Enim, Minggu (12/1/2020).

Berdasarkan pantauan di pasar baru Tanjung Enim, kondisinya benar-benar semrawut, dimana para pedagang yang berjualan tidak tertata rapi, ditambah lagi banyak kios yang diduga ilegal dibangun sendiri oleh pedagang dibagian belakang pasar.

Selain itu banyak sekali sampah yang tidak pernah dibersihkan sehingga akhirnya menjadi tempat pembuangan sampah warga.

Selain itu di kawasan Jalan Montik, terlihat banyak lapak yang diduga dibangun secara liar, dan yang semula dibangun tidak permanent seperti hanya menggunakan kayu dan beratapkan terpal, saat ini sudah dibuat secara permanent dan menggunakan pintu rolling door.

Herman Deru Perintahkan Gerak Cepat Bantu Korban Banjir

Gadis 14 Tahun Diduga Dibakar ibu Kandungnya, Dipicu Masalah Sepele

Detik detik Penggerebekan Kades, Wanita di Dalam Hotel Sedang Pakai Handuk, Sempat Meronta

Bahkan mirisnya, kawasan hijau dan taman yang disiapkan oleh pemerintah setempatpun saat ini sudah digusur dan dikuasai oleh pedagang, bahkan pohon yang sengaja ditanam untuk memperindah kawasan hijaupun telah dipotong dan disiapkan untuk dijadikan lapak baru untuk berjualan.

Menurut salah seorang warga Tanjung Enim Dwi (36) mengaku prihatin dengan melihat kondisi pasar baru Tanjung Enim yang semakin lama semakin kumuh dan semerawut.

Padahal kota Tanjung Enim sudah ditetapkan Pemkab Muaraenim sebagai kota wisata tetapi pasar dan pedagangnya tidak mendukung program tersebut.

Bagaimana tidak, bangunan liar dimana-mana, pedagang yang berjualan sesuka hatinya mendirikan bangunan, yang awalnya hanya lapak yang beratapkan terpal, sekarang semua dijadikan permanent, bahkan kandang ayam sudah ditengah-tengah kota, yang limbah pemotongannya dibuang kemana.

Selain itu, lanjut Dwi, pihaknya sebagai pembeli sangat menyayangkan pemilik kios atau lapak yang berjualanpun kian hari kian memajukan dagangannya hingga kebadan jalan, sehingga jalan yang seharusnya digunakan untuk konsumen menjadi sempit bahkan nyaris tertutup oleh pedagang.

Kemudian ditambah para tukang ojek pun terkadang parkir sembarangan menunggu penumpang, sehingga hak pengguna jalan nyaris terganggu.

Hal senada juga dikatakan Ketua Komunitas Tanjung Enim Bersih (TEB) Rima Listya bahwa pihaknya menyayangkan hingga kini masalah kesemerautan pasar Baru Tanjungenim tidak kunjung selesai.

Pihaknya sangat menginginkan kondisi pasar baru Tanjung Enim minimal seperti pasar inpres Muaraenim yang saat ini sudah lumayan tertata rapi.

Sebab pasar adalah salah satu pendukung untuk program Tanjung Enim Kota Wisata.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved