Berita Pagaralam
Pasokan Sedikit, Harga Cabai Merah di Kota Pagaralam Capai Rp 70 Ribu Perkilogram
Sebelumnya harga Cabai hanya Rp 27.000 perkilogram, kini pedagang menjual cabai merah dengan harga beragam hingga ada yang mencapai Rp 70.000 per Kg.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Tarso
"Kita sebagai pedagang sayur keliling terpaksa harus ikut menaikkan harga. Namun sering sekali diprotes pembali karena harganya selalu naik setiap hari," ujarnya.
Meroketnya harga cabai ini disusul juga dengan naiknya harga Bawang Merah yang mencapai Rp 40 ribu perkilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 27 ribu perkilogram.
Kenaikkan dua komoditi bumbu dapur ini dikeluhkan para ibu rumah tangga, pedagang makanan, seperti pedagang bakso, dan warung nasi.
Pasalnya meskipun harga cabai merah dan bawang naik pihaknya harus tetap beli karena keduanya merupakan kebutuhan untuk masak makanan.
Informasi yang dihimpun sripoku.com, Selasa (17/12/2019) menyebutkan, menurut pedagang kenaikan harga cabai dan bawang merah sudah terjadi sejak beberapa hari ini.
Salah seorang pedagang di Pasar Nendagung, Sasmi (47) mengatakan, kenaikkan harga Cabai dan Bawang Merah ini sudah terjadi sejak satu pekan ini.
Kondisi ini disebabkan stok kedua komuditi ini kurang dipasaran Pagaralam.
"Stoknya sedikit saat ini dek. Mungkin karena massa panen belum masuk jadi stoknya kurang," ujarnya.
Sedikitnya stok dua komuditi membuat barang ini banyak dicari, hal inilah yang diduga menjadi penyabab kenaikkannya.
"Ini harus menjadi perhatian pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam. Pasalnya jika tidak diatasi dikhawatirkan harganya akan semakin melonjak," pintanya.
Kabid Perdagangan Perindagkop Kota Pagaralam, Jefri mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pengecekan harga kedua komuditi tersebut.
Bahkan pihaknya akan mencari apa penyebab kenaikkan kedua komuditi tersebut.
"Tim kita sudah turun kelapangan untuk mengetahui apa penyebab kenaikkan harga bawang merah dan cabai tersebut. Pengecekan harga komoditi memang selalu dilakukan pihak Disperindagkop, hal ini dilakukan agar kita tahu apa saja barang yang naik dan apa penyebabnya," ujarnya.(one)