Iis Korban Selamat Ungkap Ada Firasat Ini Sebelum Peristiwa Kecelakaan Maut di Kenten
Iis Korban Selamat Ungkap Ada Firasat Ini Sebelum Peristiwa Kecelakaan Maut di Kenten
Iis Korban Selamat Ungkap Ada Firasat Ini Sebelum Peristiwa Kecelakaan Maut di Kenten
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Satu satunya, korban selamat pada peristiwa kecelakaan di Kenten.
Iis Feblina (24), mengungkapkan, sebelum peristiwa naas itu terjadi.
Sebelum kecalakaan maut itu terjadi, Iis bersama kakak kandung (Ika) dan anaknya (Alifa) akan menukar baju yang akan digunakan untuk foto keluarga.
"Kami rencananya mau tukar baju untuk foto keluarga, keamanan kami sudah lengkap, surat-surat kendaraan pun ada," Ujar Iis, Sabtu (4/1/2020) mengawali cerita.
Iis tak kuasa menahan air matanya ketika menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya.
Iis sangat trauma dengan kejadian yang menewaskan anak dan kakak kandungnya tersebut.
Ia sudah ada firasat tidak enak sebelum kejadian itu.
Menurut dia, paginya sebelum pergi, Alifa sempat meminta kepada dirinya agar tidak ikut, biar anakanya saja pergi.
Firasat lainnya, baju yang akan ditukarkan, sempat tertinggal di rumah, tapi mereka memutuskan untuk kembali mengambil baju tersebut.
"Di perjalanan, kami sempat cerita kejadian kecelakaan di POM bensin Kenten, kami sambil berharap kejadian serupa tidak terjadi kepada kami," kata Iis.
• Kisah Armanah Tuna Netra Lolos dari Maut, Digendong Anaknya Hindari Longsong di Bogor
• Daftar Rumah Sakit Kerjasama Berobat Gratis Pemkab Lahat, Tinggalkan BPJS Cukup Bawa KTP dan KK
Namun hal yang ditakutkan merke justru hadir, seusai cerita kecelakaan yang barusan mereka bahas.
Saat ini, pihak keluarga mengaku sudah ikhlas dengan tragedi yang merenggut nyawa Ika dan Alifah tersebut.
Erwin Saputra (27) suami dari Iis mengatakan, jika pihaknya saat ini belum melaporkan kejadian terebut ke kepoliaian dan sedang menunggu niat baik dari pihak perusahaan.
"Kami masih nunggu kejelasan dari perusahaan yang terlibat kecelakaan ini, kami tunggu niat baiknya, kami tidak marah, sudah terjadi memang sudah suratannya kakak ipar dan anak saya meninggal," ujar Erwin kepada wartawan tribun.
Bahkan, Erwin memahami betul apa yang dialami pengendara truk maut tersebut sehingga dirinya memilih bersabar atas kejadian yang telah merenggut anaknya tersebut.
"Mungkin sopir kemarin menyelamatkan diri, biar tidak diamuk masa, saya juga paham apa yang dialami dia (sopir) karena profesi saya juga sopir pengangkut pasir, jadi saya pahamlah, saya maupun yang nabrak juga tidak mau ada kejadian itu," ujarnya.
Pihak keluarga berharap pelaku dan pihak perusahaan terkait datang agar tragedi teraebut diselesaikan secara kekeluargaan.