Kisah Nenek Naharia Diduga 20 Tahun Ditelantarkan Anak di Malaysia, Pilu Kini Tinggal Digubuk Seng

Kisah Nenek Naharia Diduga 20 Tahun Ditelantarkan Anak di Malaysia, Pilu Kini Tinggal Digubuk Seng

Penulis: Tria Agustina | Editor: Fadhila Rahma
FACEBOOK.COM/HJ IRAWATI LDU
Kisah Nenek Naharia Diduga 20 Tahun Ditelantarkan Anak di Malaysia, Derita Wanita Perantau Asal Bone 

Berbagai upaya pernah dilakukan Nahariah agar bisa bertemu dan berkumpul kembali dengan Ondeng dan Aliyas.

Dia mengaku jika upaya sempat disiarkan melalui televisi dan radio, namun kala itu tak membuahkan hasil.

Pesan Kepada Anaknya

Puluhan tahun sabar menanti, nenek Naharia masih menaruh harapan agar pada suatu waktu bisa bertemu kembali dengan anak dan menanantunya.

Dia mencoba mengetuk pintu hati anak dan menantunya jika mereka masih ada.

"Ondeng, Aliyas, messiangga bua bua, tudangga ale-ale di Batu 13. De’ gaga mitteka saliwengna Aji Wati. Polis, tannia polis, iyya balancaika, iyya magaka. (Ondeng, Aliyas, tolong kasihani saya. Saya seorang diri di Batu 13. Tidak ada yang tolong saya selain Hajjah Wati. Polisi, bukan polis, mereka yang batu saya membeli kebutuhan pokok)," kata nenek Naharia memelas menyampaikan pesannya dalam bahasa Bugis.

"Monroka ale-ale pappadami maega anakku. Iko anakku de memeng to gaga paringgerangmu di orangtuamu. De memeng to gaga paringgerangmu di orangtuamu. Orangtuamu diingerakko esso wenni. Makkeda kaya ro Ondeng, Aliyas na de lokkai mitai emma’ na. De’ nalokka mitai emma ‘na. Sedangkan orang lain koe, iya maneng kega lettu kega, lettu Semenanjung dipanrei emma’ mu Ondeng, Aliyas. Iko de’ gaga messi bua buamu di orangtuamu. (Tinggallah saya seorang diri, seperti banyak anakku. Kau anakku seperti tidak ada yang kau ingat. Memang tidak ada yang kau ingat kepada orangtuamu. Orangtuamu ingat kamu siang dan malam. Ondeng, Aliyas tidak datang menjenguk ibunya. Sedangkan orang lain di sini dari berbagai penjuru sampai Semenanjung datang memberi makan ibumu, Ondeng, Aliyas. Kamu tidak punya rasa kasihan kepada orangtuamu)."

"Hidup kah, mati kah, aku ndak mati. Ada aku ini, nak, bercakap-cakap mendengar suaraku."

"Kau mungkin senang-senang kau di kampungmu, Makassar. Aku ini sengsara sudah duduk sendiri mendengar suara. Kau Ondeng, Aliyas, mungkin senang hati kau di Makassar."
Video Naharia diduga diterlantarkankan anaknya mendapat banyak respon dari facebookers.

Ada yang berkomentar mengaku sebagai kerabatnya dan akan segera menemui nenek Naharia.

Ada juga yang meminta publik tidak lekas berburuk sangka kepada Ondeng dan Aliyas karena jangan sampai anak dan menantunya meninggal dunia sehingga tidak kembali ke rumah ibunya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved