Berita PALI
Komunitas Guru Digital Kabupaten PALI Sabet Juara 1 Tingkat Nasional kompetisi Doing Good Challenge
Komunitas Guru Digital ini menjadi juara tingkat nasional usai mengikuti kompetisi Doing Good Challenge.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALI -- Komunitas Guru Digital atau Digital Education Community yang berasal dari Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) berhasil menorehkan prestasi terbaik, dengan menyabet Juara 1 tingkat nasional.
Komunitas Guru Digital ini menjadi juara tingkat nasional usai mengikuti kompetisi Doing Good Challenge yang diselenggarakan oleh Indorelawan dan Paragon Technology and Innovation.
Mereka mengedepankan Ide Proyek sosial dengan melatih guru membuat konten pembelajaran interaktif.
Diinisiasi oleh Muhammad Akbar Rafsanzani (SD Negeri 3 Abab) dan Ranita Sari (SMA Negeri 1 Talang Ubi) berfokus dalam pengintegrasian teknologi di sekolah dengan menerapkan dua nilai utama yaitu #SharingStory dan #TeacherEmpowerment, berbagi inspirasi dan berdaya bersama.
Akbar mengatakan dari 380 lebih ide aksi sosial baik di seluruh Indonesia, Digital Education Community berhasil masuk menjadi 12 besar ide inovatif dan solutif dan keluar sebagi juara.
Menurut dia, dengan proyek sosial bertajuk Teaching Challenge Video, pelatihan pembuatan bahan ajar digital berbasis video, ia bersama rekannya Ranita selaku inisiator berangkat ke Jakarta guna mendapatkan mentoring mengenai pelaksanaan proyek sosial.
"Saya dan Buk Ranita mewakili komunitas mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerjasama para relawan dan peserta Teaching Challenge Video hingga mendapatkan predikat juara 1 tingkat nasional," ungkap Akbar usai menghadiri penganugerahan juara pada kegiatan Festival Relawan di Kuningan City Mall, Sabtu (14/12/2019) malam kemarin.
Akbar mengaku selama 4 hari di Jakarta, mereka mendapatkan pelatihan mengenai menemukan visi-misi komunitas yang dibangun (logical framework), kepemimpinan (mindful leadership), pendanaan (fundraising), mengembangkan komunitas (scale up community) dan managemen relawan (volunteer management).
Selanjutnya, tahap implementasi, dirinya melaksanakan ide aksi sosial di wilayah Kabupaten PALI.
Dimana, Teaching Challenge Video merupakan rangkaian aksi baik untuk meningkatkan kesadaran akan pemanfaatan teknologi di sekolah.
"Adanya kampanye media sosial dengan #BantuGuruBelajarLagi yang diikuti oleh 50 lebih postingan di instagram siswa-siswa Kabupaten PALI yang bercerita mengenai guru favorit mereka yang didukung untuk terus belajar." jelasnya.
Kegiatan ini, lanjut dia, juga menyeleksi peserta pelatihan melalui video motivasi diri yang diunggah di sosial media sebagai bahan riview pengetahun awal mengenai teknik pengambilan video.
Selain itu, melalui tim talenta, dipilih 30 guru terbaik di Bumi Serapat Serasan untuk dilatih dalam pembuatan storyboard and script, model pembelajaran kreatif, teknik video editing dan pemanfaatan media digital untuk pembelajaran.
• HUT BRI ke-124 Diwarnai Pesta Rakyat Simpedes di Kambang Iwak dengan Penarikan Undian Grand Prize
• Buronan Polisi Selama 4 Tahun dalam Kasus Pencurian Ini Akhirnya Menyusul Temannya Masuk Penjara
• Ibu Rumah Tangga Pesta Narkoba Bersama 3 Rekan Pria & Satu Wanita saat Karaoke di Cafe Lubuklinggau
"Kegiatan ini selama di Jakarta melalui daring dan tatap muka, peserta dibekali inpirasi dan pengetahuan mengenai pemanfaatan teknologi di sekolah." jelasnya.
Sementara, Ranita menambahkan, saat berada di Jakarta, melalui bimbingan fasilitator yang merupakan Sahabat dan Duta Rumah Belajar Sumatera Selatan, peserta mendapatkan pengalaman dalam merencanakan, memproduksi dan mempublikasi hasil karya video pembelajaran interaktif.
Kegiatan ini dirancang menjadi prototipe pemanfaatan teknologi di sekolah seperti dengan memanfatkan zoho form sebagai absen online, mini-kuesioner dengan menti meter dan google form, ice breaking dengan kahoot dan quizizz.