Dilaporkan Akibat Dugaan Penistaan Agama, Merasa Dirugikan Sukmawati Sebut Kalimatnya Ada yang Edit

Dilaporkan atas dugaan penistaan agama ke Polda Metro Jaya, anak dari Presiden Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri angkat suara.

Kolase Sripoku.com/Net/Tribunnews
Dilaporkan Akibat Dugaan Penistaan Agama, Merasa Dirugikan Sukmawati Sebut Kalimatnya Ada yang Edit 

"Itu yang diedit adalah kata-kata saya yang kemudian dieditnya mana yang lebih bagus Al Quran dengan Pancasila. Padahal itu ucapan dari perekrut calon-calon radikalis dan teroris. Jadi saya mendapatkan info, cara merekrut salah satu pernyataannya demikian. Jadi bukan saya yang mengarang pertanyaan itu," papar Sukmawati.

Sukmawati Soekarnoputri saat memberikan keterangan pers terkait polemik puisi “Ibu Indonesia” yang merupakan hasil karyanya di Resto Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).
Sukmawati Soekarnoputri saat memberikan keterangan pers terkait polemik puisi “Ibu Indonesia” yang merupakan hasil karyanya di Resto Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018). (Rizal Bomantama/Tribunnews.com)

"Jadi ibu mengutip dari orang yang ibu yakini sebagai perekrut?" tanya Aiman.

"Ya infonya seperti itu," jawab Sukmawati Soekarnoputri

"Dari mana itu infonya?" tanya Aiman

"Ada lah, saya gak akan sebutkan. Pokoknya saya dapat informasi ini lho (cara merekrut teroris), dari info-info yang tertulis," tutur Sukmawati. 

"Dan ibu menyampaikan bahwa ini lho contohnya mereka melakukan itu," imbuh Aiman. 

"Ya untuk merekrut calon-calon teroris tersebut itu salah satu pertanyaannya," jawab Sukmawati

"Jadi ibu mencontohkan pernyataan mereka," imbuh Aiman

"Iya, tapi itu diedit seolah-olah bukan ucapan kata-kata si perekrut calon radikalis teroris," tegas Sukmawati. 

Kemudian, Aiman mencecar ucapan Sukmawati yang diduga membandingkan Nabi Muhammad dan Soekarno

Ini Sosok Kanit Hunter Polrestabes Palembang Berjuluk Agus Tembak, Tangan Gatal Jika tak Tembak Kaki

Ada 2 di Indonesia, Ini 9 Gunung Berapi Miliki Letusan Paling Hebat, Bisa Lenyapkan Isi Bumi!

"Kemudian yang kedua, pada abad ke-20, siapa yang berjuang apakah yang mulya Nabi Muhammad atau Ir Soekarno, dan kemudian ibu meminta audiens untuk menjawab itu?" tanya Aiman.

Sukmawati mengaku, dirinya hanya ingin mengetahui pengetahuan generasi muda soal sejarah Nabi Muhammad dan Soekarno.

"Karena audiensnya pada waktu itu kebanyakan generasi muda dan mahasiswa, dan ibu juga pengen tahu generasi muda ini tahu sejarah gak sih.

Tahu sejarah bangsanya sendiri, atau hanya tahu sejarah Nabi yang mulia Nabi Muhammad SAW," papar Sukmawati.

"Gitu lho, jadi saya tanya. Di awal memang penjelasan di awal abad 20. Memang nasionalism itu adanya di abad 20. kemudian yang berjuang secara fakta sejarah dimulai oleh Ir Soekarno dan kawan-kawan. Dan itu yang ibu tanya kepada mahasiswa, kemudian dijawab," tegasnya lagi.

"Kemudian ada banyak pertanyaan dimana logikanya, membandingkan Ir Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW yang emang telah wafat. Bagimana ibu menjawab itu?" tanya Aiman.

"Ya saya pengen tahu aja. Generasi muda lebih tahu sejarah Nabi Muhammad atau juga tahu sejarah bangsanya," ungkap Sukmawati.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved