Kumpulan Tragedi Serangan Bom Bunuh Diri di Kantor Polisi Indonesia, Nomor 2 Pelakunya Satu Keluarga
Tragedi bom bunuh diri di Indonesia tidak hanya menyerang tempat ibadah tetapi juga kantor polisi. Pelaku masuk dalam jaringan teroris ISIS
Penulis: Nadia Elrani | Editor: Welly Hadinata
Nur Rohman diduga merakit sendiri bom yang diledakkannya.
Usia bom yang digunakan oleh pelaku sama dengan bom yang dipakai dalam serangan teroris di kawasan Thamrin, Jakarta, pada Januari 2016.
Menurut Badrodin, kelompok JADKN yang dipimpin oleh Bahrun Naim ini berbeda dengan kelompok Jemaaah Ansharut Daulah atau JAD pimpinan Aman Abdurrahman.
Namun, kedua kelompok tersebut sama-sama berafiliasi dengan ISIS.
Kelompok JADKN ini merupakan bagian dari Jamaah Islamiyah (JI). Kelompok tersebut merupakan kelompok militan Indonesia yang berafiliasi dengan ISIS.
2. Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Surabaya

Senin (14/5/2018) pagi, Mapolrestabes Surabaya diserang bom kendaraan dan menyebabkan seorang anggota kepolisian menjadi korban.
Sebelum bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Surabaya, rentetan teror bom juga sudah terjadi di wilayah Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, dalam dua hari sebelumnya.
Dua daerah di Jawa Timur diguncang ledakan bom pada Minggu (13/5/2018). Di Kota Surabaya, serangan bom bunuh diri terjadi di tiga gereja.
Sedangkan di Kabupaten Sidoarjo bom meledak di Rusunawa Wonocolo, di waktu yang berbeda, yakni setelah 14 jam kejadian bom Surabaya yang terjadi di tiga gereja.
Berikut ini adalah rangkuman fakta-fakta kejadian itu:
Serangan Bom Bunuh Diri di Surabaya
Pada Minggu (13/5) Kota Surabaya serangan bom bunuh diri terjadi di tiga gereja yang ada di Surabaya.. Bom pertama meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel pada pukul 06.30 WIB.
Lantas bom kedua meledak di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB, disusul serangan bom ketiga di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB.
Serangan terjadi ketika jemaah gereja sedang melaksanakan ibadah misa Minggu.