Kumpulan Tragedi Serangan Bom Bunuh Diri di Kantor Polisi Indonesia, Nomor 2 Pelakunya Satu Keluarga
Tragedi bom bunuh diri di Indonesia tidak hanya menyerang tempat ibadah tetapi juga kantor polisi. Pelaku masuk dalam jaringan teroris ISIS
Penulis: Nadia Elrani | Editor: Welly Hadinata
Kumpulan Tragedi Serangan Bom Bunuh Diri di Kantor Polisi Indonesia, Nomor 2 Pelakunya Satu Keluarga!
SRIPOKU.COM - Teror bom bunuh diri di Indonesia tidak hanya mengincar tempat ibadah tetapi juga kantor polisi.
Dalam 5 tahun terakhir, sudah ada empat kantor polisi yang menjadi sasaran teroris khususnya bom bunuh diri.
Selain menewaskan anggota kepolisian, aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris ini juga menewaskan masyarakat sipil.
Berikut ini kumpulan berita bom bunuh diri yang pernah terjadi di kantor polisi Indonesia:
1. Bom Bunuh Diri di Mapolresta Solo

Seorang pria bernama Nur Rohman melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah pada Selasa (5/7/2016) lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol A Lilik Darmanto memastikan Nur Rohman merupakan pelaku tunggal dalam aksi bom bunuh diri dengan peledakan bom berdaya ledak kecil.
"Sementara yang di Solo ini, yang itu (Nur Rohman) dulu. Tidak ada yang lainnya," ujar Lilik saat dihubungi, Selasa (12/7/2016).
Dengan tewasnya pelaku tunggal, maka kasus peledakan bom di Mapolresta Solo dianggap selesai.
Namun, kata Lilik, bukan berarti langkah polisi berhenti untuk mengejar kawanan Nur yang tergabung dalam jaringan kelompok Jamaah Anshar Daulah Khilafah Nusantara (JADKN).
Polisi sudah mengantongi informasi terkait pemilik sepeda motor Yamaha Mio AD 6136 HM yang digunakan Nur saat meledakkan bom.
Sepeda motor tersebut tercatat milik salah satu warga Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.
Kendaraan itu digadaikan kepada seseorang berinisial GT, warga Banjarsari, Solo.
GT menghilang setelah peristiwa bom bunuh diri tersebut.
