Asal Usul Sapaan Jokowi untuk Presiden Joko Widodo, Ternyata Sapaan Akrab dari Seorang Sahabat
Presiden Joko Widodo lebih sering disapa dengan Jokowi, bukan Joko atau Widodo. Sepintas, nama Jokowi merupakan singkatan dari dua kata namanya.
SRIPOKU.COM - Presiden Joko Widodo lebih sering disapa dengan Jokowi, bukan Joko atau Widodo.
Sepintas, nama Jokowi merupakan singkatan dari dua kata nama Joko Widodo.
Ada juga yang beranggapan, nama Jokowi sudah ada sejak bapak presiden kita ini menjalani masa kecilnya.
Seiring dirinya dewasa hingga terkenal ketika menjadi kepala daerah di Solo, sapaan Jokowi masih saja melekat pada dirinya.
Selain saat itu terkenal dengan kemeja kotak-kotaknya, nama Jokowi sudah sangat melekat hingga kini ia menjabat Presiden RI periode kedua.
Lantas, apa benar nama Jokowi hanya singkatan dari namanya? Apa benar pula, nama Jokowi adalah nama dirinya masa kecil?
Siapa sangka jika nama Jokowi yang merupakan singkatan dari nama Presiden Joko Widodo merupakan nama panggilan dari sahabatnya yang berasal dari Prancis, Bernard Chene.
Melalui video di Youtube yang juga diunggah ke akun Instagram resmi Presiden Jokowi, Bernard Chene mengungkapkan alasannya menyingkat Joko Widodo menjadi Jokowi.
"Alasannya sangat sederhana, di Perancis kami terbiasa punya nama panggilan singkatan dan nama Joko Widodo terlalu panjang buat saya," kata Bernard dalam video tersebut, dikutip Minggu (10/11/2019).
"Kemudian saya tanya ke beliau, kalau tidak keberatan boleh saya panggil Jokowi saja? Dan begitulah awal ceritanya," lanjut dia.
Melalui caption di Instagram-nya, Jokowi juga mengakui bahwa nama Jokowi bukanlah nama panggilannya sejak kecil.
"Nama saya Joko Widodo, dipanggil Jokowi. Dan nama panggilan ini melekat bukanlah dari saya kecil, tapi semenjak mengenal Bernard Chene. Dia kawan saya. Orang Prancis," tulis Jokowi.
Adapun Bernard Chene adalah mitra usaha Jokowi ketika masih menjadi pengusaha meubel.
Dia pertama kali bertemu Jokowi tahun 1999 di Solo.
Dalam video tersebut, dikatakan bahwa Jokowi merambah ekspor meubel ke Eropa melalui Bernard.
Selain mitra usaha, mereka juga akhirnya menjadi sahabat.