Berita Palembang
Bangun Ekonomi Kreatif di Kampung Isolasi
Bangun ekonomi kreatif di kampung isolasi, Sungai Pedado, Kelurahan Kramasan Kecamatan Kertapati Palembang.
Penulis: adi kurniawan | Editor: pairat
Sebenarnya kegiatan membuat kasur lihab telah lama digeluti sebagian warga Sungai Pedado hanya saja kesulitan akses permodalan membuat usaha ini sulit berkembang.
Rumah Belajar Ceria berinisiatif untuk ikut mengembangkan usaha ini salah satunya membantu akses permodalan, saat ini usaha kasur lihab turut melibatkan puluhan ibu-ibu sekitar dan dapat memasok kasur ke Pasar 16 Palembang.
Selain itu, karena warga Sungai Pedado hidup di tepian sungai yang sangat tergantung pada kondisi pasang surut sungai, maka kegiatan pertanian sangat mengandalkan musim.
Masyarakat hanya mampu menanam satu kali satu tahun, karena sisanya daratan di sekitar sungai terendam air karena pasang, sehingga tidak mampu ditanami, hal ini membuat penghasilan warga juga tidak terlalu produktif.
Oleh karena itu, perlu upaya-upaya kreatif menindaklanjuti permasalahan ini, warga bersama Rumah Belajar Ceria akhirnya mencoba metode pertanian yang tidak tergantung dengan musim pasang surut.
Salah satunya yaitu bertanam Jamur Tiram dengan media serbuk sekam kayu dan menanam sayur dan buah dengan metode hidroponik.
Lebih dari 25 persen keluarga di Kampung Sungai Pedado merupakan janda yang tidak memiliki pekerjaan tetap, untuk menanggulangi kerawanan finansial itu, Evan dan sejumlah relawan memberdayakan 40 dari 56 janda di sana untuk melakukan budidaya tanaman sayur organik menggunakan teknik hidroponik.
"Program ini terus berjalan sampai sekarang, dan memberikan penghasilan tambahan bagi ibu-ibu dan kepala keluarga yang terlibat," ujarnya.
Meskipun program ekonomi kreatif ini sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu, pihaknya terus memberikan pendampingan dan pelatihan agar warga semakin terampil dalam menekuni usahanya untuk meningkatkan perekonomian keluarga, yang pada akhirnya berimbas terhadap pendidikan anak-anak mereka guna melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Walau pun masih dalam tahap uji coba, usaha ini telah menunjukkan hasil yang positif, dengan melibatkan warga usaha ini telah memiliki produk yang bisa dijual dipasaran seperti, jamur tiram mentah, buah melon, dan sayur segar.
Selain produk-produk segar, RBC bersama warga juga telah mampu mengelola jamur tiram menjadi produk makanan ringan yang memiliki nilai jual yang tinggi, berupa keripik jamur tiram.
Penjualannya pun saat ini tidak hanya disekitar Palembang saja, tetapi juga sudah ke Pulau Jawa, dari usaha-usaha semacam ini warga telah memiliki tambahan penghasilan tentu untuk menunjang kualitas ekonomi keluarga.
Sementara itu, salah satu warga yang terlibat pada pengelolaan usaha olahan jamur tiram Susilawati mengaku, sangat terbantu dengan usaha-usaha yang dibuat oleh RBC untuk warga Sungai Pedado.
"Dari awalnya kami tidak punya kesibukan sekarang mempunyai kesibukan dan menghasilkan uang, lumayan untuk menambah penghasilan keluarga," katanya.
Susilawati menjelaskan, dirinya bersama warga yang lain dimodali untuk memulai usaha ini dan hasilnya diberikan kepada warga yang ada di Kampung Sungai Pedado, setiap bulan bisa sampai 12 kali produksi olahan jamur tiram.