Berita Palembang
Bangun Ekonomi Kreatif di Kampung Isolasi
Bangun ekonomi kreatif di kampung isolasi, Sungai Pedado, Kelurahan Kramasan Kecamatan Kertapati Palembang.
Penulis: adi kurniawan | Editor: pairat
Bangun Ekonomi Kreatif di Kampung Isolasi
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berjarak 10 kilometer dari pusat kota, Kampung Sungai Pedado, Kelurahan Kramasan Kecamatan Kertapati Palembang, menjadi potret ketimpangan pembangunan pemerintah di Kota Metropolitan Palembang.
Rendahnya tingkat pendidikan dan tidak adanya akses transportasi umum di kampung ini berimbas kepada tingkat kesejahteraan dan perekonomian warga.
Melihat kondisi Kampung Sungai Pedado yang seperti terisolasi dan jauh dari jangkauan pembangunan ini, membuat sekelompok pemuda yang dimotori oleh Evan Saputra dan 7 orang temannya mulai membangun perekonomian di tempat ini untuk meningkatkan kesejahteraan warga.
Para pemuda dari berbagai latar belakang profesi ini awalnya, kebingungan untuk mengisi kegiatan akhir pekan, setelah berkumpul dan berdiskusi muncul lah ide untuk melakukan pengabdian, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab terhadap dunia sosial.
Setelah melakukan berbagai survei, pilihan pengabdian dilakukan di Sungai Pedado dengan mendirikan Rumah Belajar Ceria.
Melalui RBC ini, pembangunan peradaban dimulai, tak hanya memberikan fasilitas pendidikan kepada anak-anak usia sekolah, RBC juga membangun perekomian keluarga warga setempat melalui Program Ekonomi Kreatif.
Bukan hal yang mudah bagi Evan dan temannya untuk masuk ke kawasan masyarakat yang memiliki paradigma yang cenderung kolot.
Butuh waktu untuk melakukan pendekatan kepada warga, untuk meyakinkan warga bahwa mereka hadir untuk membantu mendidik dan membangun kesejahteraan warga setempat.
Melalui proses yang panjang, akhirnya Evan dan teman-temannya berhasil mengambil hati warga dan memulai semuanya dari nol, memberikan pendidikan kepada anak-anak yang putus sekolah dan membangun perekonomian warga dengan program-program ekonomi kreatif.
Pada dua tahun pertama sejak berdiri 2014 lalu, empat bidang usaha yang telah berjalan antara lain budidaya dan pengolahan jamur crispy, kerajinan kasur lihab khas Palembang, budidaya lele, dan pertanian hidroponik rumahan.
“Bidang usaha ini kami khususkan untuk keluarga prasejahtera dan janda yang banyak terdapat di Kampung Sungai Pedado,” kata Evan Saputra, yang juga merupakan Pegawai BPKP Kota Palembang.
Alumni STAN ini menuturkan, ada sekitar 26 keluarga yang terlibat dalam usaha budidaya jamur tiram untuk diolah menjadi camilan jamur crispy.
Produk jamur crispy diberi nama ‘mac-mur’, dikemas dalam ukuran 100 gram dan dipasarkan dengan harga Rp 15.000.
“Sementara 10 keluarga lainnya, sudah dilatih dan terus didampingi untuk mengembangkan produk kerajinan kasur lihab khas Palembang, kami membantu warga untuk memasarkan produk mereka dengan cara online di media sosial,” ungkapnya.
