Ojek Termahal di Indonesia Ongkos Seharga Naik Pesawat Terbang, Daerah Ini Dijuluki Jantung Sulawesi
Ojek Termahal di Indonesia Ongkos Seharga Naik Pesawat Terbang, Daerah Ini Dijuluki Jantung Sulawesi
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Padahal, pemerintah telah membangun fasilitas bandara perintis yang berada di pusat Kecamatan Seko.
Namun, jadwal penerbangan hanya dua kali seminggu, itu pun tidak pasti sehingga warga tidak memilih transportasi pesawat.
Selain itu, pesawat jenis Casa hanya bisa mengangkut maksimal 24 orang sehingga warga harus membeli tiket jauh-jauh hari.
• Plang Asmaul Husna Ada di Jl Basuki Rachmat Palembang, Lengkap Dengan Tulisan dan Maknanya

6. Tarif ojek lebih mahal dari pesawat
Tarif pesawat Masamba-Seko sebesar Rp180 ribu.
Meskipun pesawat lebih murah, ojek seharga Rp 600 ribu terpaksa menjadi pilihan.
Pasalnya, ojek di kecamatan ini punya frekuensi lebih sering dan selalu ada.
• Bocoran Kisi-kisi Soal SKB dan SKD CPNS 2019, Lengkap Semua Instansi, Bisa Didownload Serta Try Out!
7. Waktu perjalanan dengan ojek paling cepat 8 jam
Menurut seorang warga Kecamatan Seko, Ullang yang dikonfirmasi via telepon selularnya mengatakan, kondisi jalan di Kecamatan Seko tidak pernah mendapat perhatian dari pemerintah.
Dia berharap, pembangunan jalanan di Kecamatan Seko bisa di perbaiki oleh Pemerintah.
"Sudah puluhan tahun Indonesia merdeka, tapi jalanan di Kecamatan Seko tidak pernah diperbaiki. Kami warga terpencil makin tersingkirkan dengan kondisi fasilitas yang tidak pernah diperbaiki," katanya.
"Paling cepat kami tiba di Perkampungan Seko, itu 8 jam dari pangkalan ojek Sabbang, namun tidak jarang kami harus menginap di tengah perjalanan kalo turun hujan. Itu tarif ojeknya Rp700 ribu," ungkapnya.
• 5 Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental, Merasa Harga Diri Berkurang
8. Tarif yang dipatok juga tergantung kondisi cuaca
Jika dalam kondisi normal, tarif ojeknya seharga Rp600 ribu.
Namun, saat kondisi cuaca buruk, hujan, tarifnya naik Rp700ribu.
• Populerkan Tradisi Tunggu Tubang, Herman Deru Yakin Muara Enim Jadi Trendsetter di Sumsel