Serius Jadi Calon Bupati, Dua Anak Wagub Sumsel Mawardi Siap Borong Partai di Pilkada Ogan Ilir 2020
Serius Jadi Calon Bupati, Dua Anak Wagub Sumsel Mawardi Siap Borong Partai di Pilkada Ogan Ilir 2020
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Resha
Serius Jadi Calon Bupati, Dua Anak Wagub Sumsel Mawardi Siap Borong Partai di Pilkada Ogan Ilir 2020
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Dua putera Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, yakni Ahmad Wazir Noviadi dan Panca Wijaya Akbar mengembalikan formulir Calon Bupati di 3 partai yang sempat disambanginya beberapa hari lalu, Kamis (17/10/2019).
Tak hanya berdua, Kepala Biro Hukum Pemprov Sumsel, Ardhani mengembalikan pula formulir Calon Wakil Bupati Ogan Ilir di 3 partai itu.
Mereka bertiga, mengembalikan sendiri formulirnya ditemani oleh kolega-koleganya. Pengembalian ini tergolong cepat, karena mereka baru mengambil formulir pada Senin (14/10/2019) lalu.
"Ini bentuk keseriusan bahwa di partai-partai ini sudah kita kembalikan, sudah jadi kewajiban bagi calon mengembalikan formulir," ujarnya saat diwawancarai usai mengembalikan formulir.
• Dua Anak Wagub Sumsel Mawardi Yahya Maju Pilkada Ogan Ilir 2020, Ambil Formulir 3 Parpol Sekaligus!
• Bupati OI Ilyas Panji Alam Kembali Bertarung di Pilkada Ogan Ilir 2020, Kurang Waktu Menjadi Alasan!
• Dua Anaknya akan Bertarung di Pilkada Ogan Ilir (OI) 2020, Ini Komentar Wagub Sumsel Mawardi Yahya
• Dua Anak Wagub Sumsel Mawardi Yahya Maju Pilkada Ogan Ilir 2020, Ambil Formulir 3 Parpol Sekaligus!
Ia mengatakan, dirinya bersama adiknya, Panca Wijaya Akbar dan Ardhani siap mengikuti segala mekanisme partai tersebut agar lolos menjadi calon yang diusung.
Selagi itu, ia juga tengah membidik partai mana lagi yang akan dijajaki sebagai pendamping saat maju di pertarungan Pilkada Serentak 202 di Ogan Ilir mendatang.
"Karena yang masih buka Nasdem, PAN dan PPP. Jadi sementara itu dulu. Alhamdulillah, kita mencoba merangkul semua. Siapa saja," ungkapnya.
Disinggung soal bakal kandidat lawan kuatnya nanti, ia mengaku siapapun akan menjadi lawan potensial. Baik itu pejabat, tokoh masyarakat hingga orang biasa sekalipun.
"Tinggal siapa yg dipilih masyarakat, itulah yang akan keluar sebagai pemimpin kita," jelasnya.