Pengakuan Ahmad Muzani Soal Manuver Gerindra Saat Prabowo Hubungi Megawati, Diminta Mundur Calon MPR

Cerita Ahmad Muzani Soal Manuver Megawati Saat Dihubungi Prabowo, Diminta Mundur Pencalonan MPR

Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Kompas.com
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzanim, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berpamitan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) 

Pengakuan Ahmad Muzani Soal Manuver Gerindra Saat Prabowo Hubungi Megawati, Diminta Mundur Calon MPR

SRIPOKU.COM - Pengakuan Ahmad Muzani, Wakil Ketua MPR Periode 2019-2024 soal keputusan Partai Gerindra yang akhirnya memilih mendukung politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo menjadi ketua MPR.

Melansir Kompas.com, Muzani mengatakan, awalnya Prabowo menghubungi Ketua Umum PDI-P Megawati, meminta agar posisi Ketua MPR diberikan kepada Partai Gerindra.

"Jadi Pak Prabowo tadi berkomunikasi dengan Ibu Megawati detik-detik terakhir sebelum dilakukannya keputusan tentang ini. Komunikasi dimaksud tentang perihal ketua MPR dimana Prabowo meminta kepada ibu Mega agar diberikan kepada Gerindra," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Muzani mengatakan, Megawati tidak menolak permintaan Prabowo tersebut, namun proses pemilihan pimpinan MPR sudah berlangsung dan delapan fraksi, selain Gerindra, sudah menentukan pilihan.

Tanggapi Manuver Gerindra Dukung Bamsoet Karena Megawati-Prabowo, Paloh Singung Insiden Melengos

Fahri Hamzah Protes Anggota DPR RI Tak Pantas Terima Pensiun Rp 6 Miliar Ini yang Dilakukannya

Berani Permalukan Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Remaja STM ini Terima Nasib, Begini Perlakuan Fahri

Anak dari Ibu yang Diusir Dipernikahan Anaknya Buka Suara, Ungkap Dosa Besar hingga Sikap Asli Istri

Oleh karenanya, kata dia, Megawati meminta pengertian Prabowo dan menerima dengan baik hasil pemilihan pimpinan MPR.

"Karena itu, Ibu Mega memohon pengertian Pak Prabowo agar bisa menerima proses ini dengan baik dan menjaga MPR dengan musyawarah untuk mufakat. Meskipun ibu Mega sepenuhnya menyerahkan keputusan ini kepada Prabowo kemudian sebagai partai yang mandiri," ujarnya.

Muzani mengatakan, dirinya juga menyampaikan kepada Prabowo tentang peta fraksi-fraksi penetapan calon Ketua MPR dan melaporkan hasil pembicaraanya dengan PAN, PKS dan Demokrat dalam lobi-lobi fraksi.

Berdasarkan hal itu, kata Muzani, Prabowo memutuskan agar dirinya tak meneruskan pencalonan sebagai Ketua MPR.

"Akhirnya beliau ambil keputusan demi kepentingan lebih besar, ya sudah kamu tidak usah meneruskan pencalonan sebagai ketua MPR," pungkasnya.

Selanjutnya, Muzani mengatakan, Gerindra tak merasa kalah dalam pemilihan pimpinan MPR.

Ia mengatakan, MPR adalah salah satu alat perjuangan sehingga diharapkan dapat mencapai hal-hal yang strategis.

"Enggak (tak merasa kalah), MPR adalah salah satu alat perjuangan, dan sebagai alat perjuangan tentu kita harus memandang ini sebagai alat mencapai tujuan sehingga beliau harapkan ada hal-hal ain yang lebih strategis, yang akan kita capai nanti," pungkasnya.

Sebelumnya, Gerindra yang awalnya ngotot agar Muzani menjadi Ketua MPR, akhirnya sepakat bersama delapan fraksi lainnya dan unsur Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mendukung Bambang Soesatyo.

Kesepakatan itu membuat Bambang Soesatyo terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MPR. 

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved