Human Interest Story
Hari-hari Terakhir di DPR RI, Fahri Hamzah Kosongkan Lemari Buku
Eva Kusuma Sundari, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengaku sudah beres-beres ruangannya di gedung DPR.
JELANG pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2019-2024, beberapa anggota DPR RI 2014-2019 sudah mengosongkan ruang kerja di Senayan. Mereka yang berbenah adalah yang tidak terpilih untuk perionde 2019-2024.
******
Eva Kusuma Sundari, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengaku sudah beres-beres ruangannya di gedung DPR. Ia pun sudah menyempatkan diri berfoto bersama para staf di depan ruangan.
“Ruangan sudah saya bereskan sejak lama. Saat ini ruangan sudah dikosongkan. Sudah foto bersama staf saat meninggalkan ruang kerja,” ucap Eva kepada Tribun Network baru-baru ini.
Eva kalah bersaing dari sesama calon anggota legislatif di internal PDI Perjuangan. Di daerah pemilihan Jawa Timur VI, Eva berada di posisi keempat dari bawah. Dia kalah dari Guruh Soekarnoputra, Arteria Dahlan dan Sri Rahayu.
Meski tak lagi menjadi anggota DPR, perempuan kelahiran Nganjuk 8 Oktober 1965 akan tetap melanjutkan kerja-kerja politik. Dia mengemban jabatan di jajaran ASEAN Parliamentarians for Human Rights. Dia juga menjabat sebagai steering committee di International Panel of Parliamentarians for Freedom of Religion or Belief (IPPFoRB).
“Saya juga masih belum pensiun sebagai sekretaris badan pendidikan dan pelatihan pusat DPP PDI-P,” ujar Eva.
Ia juga akan mengurus organisasi perempuan Rampak Sarinah. Di organisasi tersebut Eva akan fokus bekerja pada peningkatan dan pemberdayaan ekonomi di Jawa Timur. Meski tak terpilih, ucap Eva, ia akan tetap aktif di dunia politik. Eva juga akan melanjutkan sekolah untuk mendapatkan gelar akademik tertinggi.
“Saya akan mberesi sekolah S3 supaya tidak drop out dan aktivitas lain, menggenjot hobi membaca dan menulis,” tutur Eva.
Ia akan coba menyelesaikan tulisan. Eva akan menulis buku soal pengalamannya selama duduk di kursi DPR. Buku itu, menurut Eva, untuk berbagi pengalaman kepada masyarakat. “Untuk sharing experience (berbagi pengalaman),” kata Eva.
Sementara Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah juga sudah membereskan ruang kerjanya. Ruangannya yang berada di lantai IV Gedung Nusantara III hampir kosong.
Saat Tribun Network menyambangi ruangan Fahri tersebut, lemari di belakang meja kerjanya sudah kosong. Begitu juga lemari yang berada di seberang kanan meja kerjanya, tampak tak ada buku-buku dan berbagai barang lainnya. Buku-buku itu menumpuk di meja, meski jumlahnya tak banyak.
“Saya soal itu (mengemasi barang, red) agak terencana. H minus sekian sudah clear,” ujar Fahri kepada Tribun Network, Jumat (27/9).
Fahri mengaku tertib administrasi. Dia memisahkan secara baik barang-barang pribadinya dan barang milik negara. Fahri menuturkan barang yang ada di rumah dinas dan di kantornya sudah dipindahkan. Semua barang dimasukkan ke kardus agar mudah diangkut.
Sebuah televisi di ruangan Fahri menyala, menayangkan pertandingan sepak bola. Tampak sejumlah staf Fahri hilir-mudik membawa beberapa barang dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Monitor pemantau lini masa Twitter di depan meja kerjanya masih aktif menyala.
Fahri mengatakan meninggalkan Gedung Parlemen bukanlah sesuatu yang personal. Dirinya tahu kapan harus menempatkan diri sebagai pimpinan DPR ataupun sebagai individu lainnya.