Berita Palembang
Polisi Tegaskan Tak Ada Korban Jiwa Dalam Aksi di DPRD Sumsel, Foto yang Beredar Itu Hoax
Pasca bentrok yang terjadi di aksi demo di Jalan POM IX depan gedung DPRD Sumsel, tersebar sebuah foto di whatsapp.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasca bentrok yang terjadi di aksi demo di Jalan POM IX depan gedung DPRD Sumsel, tersebar sebuah foto di whatsapp, bila ada satu mahasiswa yang berasal dari Universitas Sriwijaya tewas.
Foto yang menunjukan seorang lelaki terbaring sudah tak bernyawa di tempat tidur rumah sakit dan terus menyebar bila itu korban dari aksi demo di depan gedung DPRD Sumsel adalah hoax.
Dalam bentrokan yang pecah sesama mahasiswa yang terprovokasi hingga berujung saling lempar batu dan botol, membuat aparat kepolisian sempat melepaskan tembakan gas air mata ke arah mahasiswa untuk membubarkan mahasiswa.
Karena, itulah kerumunan mahasiswa berusaha menyelamatkan diri masing-masing dari gas air mata yang dilepaskan aparat kepolisian.
Dari kejadian ini, satu aparat kepolisian mengalami luka di bagian kepala karena terkena lemparan batu.
"Kami tegaskan, tidak ada korban jiwa atau sampai ada mahasiswa yang meninggal. Foto itu hoax dan sudah dicari kebenarannya bila itu foto mahasiswa UNSRI yang beberapa waktu lalu jatuh dari gedung di Inderalaya," tegas Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi.
• Hujan Deras Turun di Kota Lubuklingga, Warga Berharap tidak Hanya Sekali karena Sumur sudah Kering
• Polres Banyuasin Ungkap Peredaran Daging Babi di Rumah Makan dan Bakso yang Disebut Daging Rusa
• Polres Muaraenim Dapat Bantuan 70 Personel BKO dari Polda Sumsel untuk Bantu Padamkan Karhutla
Disisi mahasiswa, ada juga yang terluka karena terkena lemparan batu. Beberapa mahasiswa juga harus Dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sesak nafas setelah terkena gas air mata.
Usai betrok pecah, mahasiswa yang mengatasnamakan diri aliansi Sumsel Bersatu memutuskan untuk membubarkan diri secara tertib dan diantar menggunakan mobil truk polisi ke Kampus UIN Raden Patah Palembang.
Namun disisi lain, mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Sumsel Melawan tetap terus melakukan aksinya hingga akhirnya mahasiswa ditemui pimpinan DPRD Sumsel Anita Noeringhati.
Adanya kesepakatan antara dewan terpilih dan mahasiswa, membuat mahasiswa memutuskan untuk membubarkan diri.
"Dari pengecekan yang dilakukan, baik anggota polisi yang luka maupun mahasiswa yang luka dan sempat dirawat di rumah sakit sudah diperbolehkan pulang. Jadi kami harapkan, untuk tidak mudah termakan penyebaran video atau foto yang dapat memperkeruh suasana," pungkasnya.