Berita Palembang
Musim Hujan di Sumsel Diprediksi Terjadi di Oktober, Pangdam II/SWJ Tambah Pasukan Atasi Karhutla
Musim Hujan di Sumsel Diprediksi Pada Oktober, Pangdam II/SWJ Tambah Pasukan Atasi Karhutla
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Welly Hadinata
Ia tak menampik, Kondisi Basecame yang ditempati personil sangat sederhana hanya gubuk-gubuk biasa yang bahkan tidak tersedia tempat untuk mandi bagi personil.
"Kalau mau pulang kan jauh bahkan ada Dandim ya yang tidak pulang sampai satu bulan untuk memantau setiap hari. Beberapa kali saya tinjau seperti di Banyung Kincir hanya gubuk biasa, mereka ada yang terpaksa tidak mandi setelah ke desa yang ada sumur baru mandi
Oleh karenanya, dengan kondisi seperti ini pihaknya berupaya untuk dicarikan tempat yang laik untuk personil beristirahat agar kesehatan prajurit atau masyarakat terganggu.
"Kita khawatir juga kesehatan terganggu, makanya kita rolling untuk menjaga kondisi mereka apalagi jangka panjang," tegasnya.
Sementara untuk bantuan dari BNPB untuk penyediaan akomodasi personil yang saat ini tinggal, uang makannya diberikan ke penduduk untuk kemudian dimasak bersama masyarakat yang juga turut membantu.
Sedangkan, armada Helikopter yang dikerahkan saat ini berjumlah sembilan unit, dua untuk patroli dan tujuh heli waterboombing namun hanya enam yang sekarang beroperasi dan satu unit sedang maintenace. Enam unit ini juga disebar ke lokasi rawan karhutla seperti Kebun Raya Sriwijaya, Pangkalan 82, Cengal, Rambutan, Pampangan.
"Kita berharap tidak ada lagi titik api baru makanya saya imbau kepada seluruh lapisan masyarakat ataupun korporasi jangan adalagi yang membakar sebab api yang ada dilahan gambut lebih cepat menjalar lewat bawah sampai satu kilometer," ujarnya.
• VIRAL Foto Sepatu Jokowi Sebelum dan Sesudah Kunjungi Lokasi Kebakaran Hutan, Ini yang Dilakukannya
• Desa Burai Ogan Ilir Menuju Desa Wisata, Pemilik Home Stay Wajib Mempromosikannya di Dunia Digital
• Pelantikan DPRD Ogan Ilir Periode 2019-2024 Diwarnai Demo Mahasiswa, Protes Full Day School-Karhutla
Dilokasi yang sama, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri menambahkan, pihaknya berkerja sama dengan TNI dan Pemerintah Daerah dalam Satgas Penanggulangan Bencana Alam yang dilakukan berupa Pemadaman, Mitigasi dan Sosialisasi.
Tapi apabila ditemukan ada unsur tindak pidananya maka dilakukan penindakan sesuai hukum berlaku baik secara individu atau pertanggung jawaban korporasi. Dari para pelaku secara individu sudah ditindak seperti di Banyuasin, Ogan Ilir, Baturaja dan Musi Banyuasin.
"Apapun ikhtiar yang dilakukan tentu harus disempurnakan dengan doa. Para pelaku pembakaran ditindak tegas kalau memenuhi syarat untuk penetapan sebagai tersangka," tambahnya.