Demo di Palembang

Penjelasan Kodam II/Sriwijaya Soal Brimob Salah Tangkap Anggotanya di Depan SPBU Amaris Palembang

Selesai makan saat menjelang Subuh, mereka menuju kembali ke asrama dan sempat mengisi BBM di SPBU Hotel Amaris.

Penulis: Rachmad Kurniawan Putra | Editor: Odi Aria
Kolase
PENJELASAN KAPENDAM- Kodam II/Sriwijaya memberikan klarifikasi terkait kesalahan penangkapan kepada salah satu anggotanya, atas nama Pratu Handika Novaldo oleh personel Brimob Polda Sumatera Selatan di depan SPBU Hotel Amaris, Minggu dini hari (31/8/2025). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Kodam II/Sriwijaya memberikan klarifikasi terkait kesalahan penangkapan kepada salah satu anggotanya, atas nama Pratu Handika Novaldo oleh personel Brimob Polda Sumatera Selatan di depan SPBU Hotel Amaris, Minggu dini hari (31/8/2025).

Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar menegaskan bahwa, prajurit tersebut sama sekali tidak terlibat aksi unjuk rasa maupun provokasi, melainkan sedang mencari makan dan mengisi BBM motor saat peristiwa terjadi di SPBU.

Kapendam menjelaskan, peristiwa bermula pada Minggu, 31 Agustus 2025, dini hari. Saat itu, Pratu Handika Novaldo yang tengah mengikuti Latihan Kader Pelatih Pencak Silat Militer (Latkadertih PSM) di Palembang, keluar dari Baterai B Yonarhanud 12/SBP Asrama Pakjo bersama temannya, Diki, untuk mencari makan.

Pada pukul 03.45 WIB, keduanya tiba di Mie Gacoan Demang, depan Hotel Amaris, untuk makan.

Selesai makan saat menjelang Subuh, mereka menuju kembali ke asrama dan sempat mengisi BBM di SPBU Hotel Amaris.

"Saat itu, seorang warga sipil mengingatkan agar tidak melewati bawah flyover Polda karena ada operasi penertiban massa. Pratu Handika memutuskan berhenti di depan SPBU," ujar Kolonel Eko Syah Putra Dalam keterangan resminya, Minggu (31/8/2025).

Tak lama kemudian, rombongan Brimob melintas di Jalan Demang. Personel Brimob turun dari mobil dan langsung mengambil kunci motor Pratu Handika sambil berkata: “Ayo, ikut! Angkat, angkat, angkat!”

Pratu Handika menjelaskan, bahwa dirinya bukan peserta demo dan merupakan anggota TNI. 

Anggota Brimob kemudian berupaya memfoto Pratu Handika, namun yang bersangkutan menolak. Bajunya ditarik, tangannya hendak diborgol, dan meskipun sudah menjelaskan dirinya tidak terlibat aksi, Pratu Handika tetap diamankan.

Situasi sempat mereda ketika Peltu Ahmad Sofyan dari Kodim 0418 Kota Palembang yang sedang mengisi BBM di lokasi menghampiri rombongan Brimob. Peltu Ahmad meminta personel Brimob memeriksa lebih teliti.

Pratu Handika kemudian menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) TNI sebagai bukti. Namun, pihak Brimob masih sempat menuduhnya ikut memprovokasi massa, bahkan merekam video saat proses pemeriksaan berlangsung. Setelah situasi tenang, Pratu Handika diperbolehkan kembali ke asrama.

"Kami yakinkan bahwa, Pratu Handika Novaldo sama sekali tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa," ungkap Kolonel Inf Putra Siregar. 

Pratu Handika sedang menjalani latihan kader pelatih pencak Silat Militer di Palembang. 

"Pratu Handika sedang menjalani Latihan Kader Pelatih Pencak Silat Militer (Latkadertih PSM) di Palembang. Saat kejadian, ia hanya keluar mencari makan dan mengisi BBM bersama temannya. Setelah terbukti tidak terlibat yang bersangkutan dilepaskan dan kembali ke asrama,” jelasnya.

Kapendam menambahkan, kesalahpahaman tersebut langsung diambil tindakan oleh Danyonkav 5/DPC Mayor Kav Sahid Winagiri yang berkoordinasi kepada Dansat Brimob Polda Sumsel Kombes Pol Susnadi.

"Dimana pada hasil pertemuan tersebut diakui oleh pihak Brimob bahwa Pihak Brimob telah salah mengamankan anggota yang kebetulan berada di lokasi kejadian (SPBU Jalan Demang lebar daun Palembang)," tutupnya.

Kodam II/Sriwijaya juga menekankan bahwa pentingnya koordinasi antar instansi baik Militer maupun Sipil, guna menghindari kesalahpahaman dalam bertugas.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved