Human Interest Story
Nilin Bayar Tukang Sampah sebagai Orangtua Palsu untuk Melamar
Puteri keduanya ini kenalan dengan Nilin melalui FB dan baru dua kali bertemu lalu memutuskan menikah.
Penulis: Leni Juwita | Editor: Soegeng Haryadi
”Sebaiknya jangan dulu ke rumahnya karena suasananya kurang tepat,” kata salah seorang keluarga dekat Nilin yang cukup berpengaruh seraya menambahkan karena ini merupakan aib besar bagi keluarga.
Dikesempatan itu keluarga dekat Nilin yang juga minta namanya tidak ditulis ini mengatakan, orang tua Nilin sudah mengganti sebagian dari biaya persiapan pernikahan yang dikeluarkan oleh pihak Ye.
“Sudah diganti Rp 5 juta dan sudah dibayarkan hari itu juga,” tandas keluarga Nilin seraya menambahkan pukul 04.00 subuh Nilin dibawa pulang ke kampung halaman. Lebih jauh pria yang juga tokoh berperngaruh di desa ini mengatakan, dirinya menduga terjadinya hubungan cinta yang tak lazim ini karena keduanya memiliki penyakit yang sama.
Disisi lain, pihak keluarga Nilin mengaku benar-benar tidak tahu menahu kalau gadis tomboy ini berencana akan menikahi sesama jenis.Karena Nilin merahasiakan rencana pernikahannya kepada keluarga besarnya di Lubuk Batang Lama.
“Dia menyuruh orang lain melamarkan , dan mengatakan orang tuanya sudah meninggal,” kata keluarga Nilin seraya menambahkan pihak keluarga baru mengetahui setelah berurusan di Kantor Polisi.
Seperti diberitakan sebelumnya, impian Ye (15) membangun mahligai rumah tangga bersama Nilin Ismaya alias Cavin (25) kandas. Sehari sebelum acara akad nikah kebohongan Nilin terbongkar. Ternyata gadis tomboi yang mengaku bernama Cavin ini berjenis kelamin wanita. Menurut informasi Ye dan Nilin berkenalan lewat FB dan baru dua kali bertemu dan langsung mau menikah.
Informasinya, calon mempelai pria akan menikahi Ye di rumah calon mempelai wanita di Desa Nyiur Sayak Kecamatan Semidangaji Kabupaten Ogan Komering Ulu. Berbagai persiapan untuk menyambut hari pernikahan termasuk memasang tenda untuk tamu undangan sudah diersiapkan. Namun ada isue yang beredar yang mengatakan bahwa Nilin bukan pria tapi berjenis kelamin wanita meskipun penampilan sehari-harinya mirip laki-laki.
Untuk memastikan kebenaran desas desus itu, salah seorang paman Ye minta bantuan aparat desa setempat memeriksa jenis kelamin Nilin ke bidan Desa Nyiur Saya. Setelah diperiksa bidan, kecurigaan keluarga Ye terbukti hasil pemeriksaan bidan menyatakan Nilin berjenis kelamin wanita.
Keluarga Ye marah besar dan membatalkan pernikahan yang tinggal hitunagn jam. Merasa sudah ditipu, akhirnya keluarga Ye minta bantuan polisi mengamankan Nilin. Namun setelah diadakan pertemuan keuarga kasus ini berakhir damai dan Nilin diperbolehkan pulang. (eni)