Ingat Kembar Siam Pertama yang Berhasil Dipisahkan? Kini Hidup Normal Hingga Jadi Doktor dan Dokter
Kisah Yuliana dan Yuliani, Kembar Siam Pertama yang Berhasil Dipisahkan Hingga Jadi Doktor dan Dokter
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
Kisah Yuliana dan Yuliani, Kembar Siam Pertama yang Berhasil Dipisahkan Hingga Jadi Doktor dan Dokter
SRIPOKU.COM - Bila kita melihat anak kembar siam, pasti terbersit dalam benak kita ialah dua anak kembar yang saling terikat satu sama lain dan tumbuh dalam bagian tubuh yang sama.
Dikutip dari health.grid.id, perkembangan bayi kembar siam atau disebut conjoined twins dalam kandungan hampir mirip dengan bayi kembar pada umumnya, embrio awal hanya terpisah sebagian untuk membentuk dua individu.
Embrio ini berkembang menjadi 2 janin, akan tetapi keduanya akan tetap terhubung secara fisik, biasanya di bagian dada, perut, panggul, atau bagian tubuh lainnya.
Hal ini terjadi pada bayi kembar asal Indonesia yang kini telah berusia 32 tahun, yaitu Yuliana dan Yuliani.
Kembar siam Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani adalah anak pasangan Tularji dan Hartini dari Tanjung Pinang, terlahir kembar dempet di kepala secara vertikal (kraniopagus).
Kaniopagus adalah kembar siam yang dempet di bagian belakang, atas atau samping kepala, tetapi tidak pada wajah.
Melansir Mayo Clinic, kembar kraniopagus berbagi sebagian dari tengkorak, tetapi otak mereka biasanya terpisah, meskipun mereka mungkin berbagi beberapa jaringan otak.
Namun, kabar gembiranya operasi yang dilakukan pada keduanya berhasil, bahkan keduanya hidup normal dan sehat hingga tumbuh menjadi anak yang membanggakan.
Berikut kisah selengkapnya dilansir Sripoku.com dari health.grid.id.
• Aysha dan Alisya, Bayi Kembar Siam yang Berusia 15 Hari Jalani Operasi Pemisahan di RSMH Palembang
• Rela Kerja Paruh Waktu Jadi Badut, Kisah Perempuan Berhijab Ini Bikin Salut, Alasannya tak Terduga
• Inilah 6 Hal dan 5 Alasan Penting Soal Pemindahan IbuKota Negara ke Kalimantan Timur
Penyebab Kelahiran Kembar
Kembar siam yakni anak kembar yang tubuh keduanya dalam kedaan bersatu.
Dikutip dari wikipedia, hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna.
Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran.
Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakkan (75%) berjenis kelamin perempuan.