Siapa Saja, Tolonglah Kami - Warga Begadang Halau Api
Asmah (41) hanya bisa berkaca-kaca saat menatap rumahnya, yang nyaris dilalap api.
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Soegeng Haryadi
INDRALAYA, SRIPO -- Asmah (41) hanya bisa berkaca-kaca saat menatap rumahnya, yang nyaris dilalap api, Jumat (23/8/2019). Rumahnya, yang terletak di Jalan Lintas Palembang - Indralaya, tepatnya di Desa Teluk Kecapi, Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir sempat terkepung api akibat kebakaran lahan di desanya tersebut.
"Bukan lagi khawatir, kami sudah takut sekali. Tolonglah kami, siapa saja," ujarnya sambil menangis.
Ia mengatakan, api sudah mulai nampak pada malam harinya, di dekat jalan Tol Palembang - Indralaya. Hanya saja, saat itu masih jauh dari letak rumahnya.
Namun pada siangnya, ia menjerit minta tolong karena api mendekat ke rumahnya. Tiga orang anaknya pun, segera menyelamatkan barang-barang yang ada di rumah semi permanen tersebut.
Sempat panik, beruntung api segera dipadamkan sebelum melalap rumah berukuran 10x12 meter itu. Namun tetap saja, Asma mengaku tak bisa tidur karena trauma, setiap tahun selalu dihantui oleh api."Kami tak bisa lagi. Minta tolong siapa saja, jangan lagi ada kebakaran," ucapnya.
Sementara itu, kebakaran lahan kembali terjadi di dekat Jalan Lintas Palembang - Indralaya Km 16, tepatnya di dekat Gerbang Tol Palembang Indralaya (Palindra) di Pemulutan. Menurut Ketua RT 01 Desa Teluk Kecapi Kecamatan Pemulutan, Juki, api mulai nampak di seberang Jalan Tol, di Desa Muara Baru.
"Kita berjaga-jaga biar api tidak membesar, dengan ember seadanya sejak pukul 22.00 WIB (Kamis malam). Api sempat mengecil, kami pulang," ujarnya saat diwawancarai.
Namun paginya, Juki kaget saat mendengar jika api sudah menyeberang Jalan Tol Palindra, ke arah Jalan Lintas Palembang - Indralaya. Sehingga, ia bersama Satgas Gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, BPBD dan Manggala Agni plus masyarakat turut berjibaku memadamkan api agar tak merambat ke rumah penduduk.
Ia mengatakan, untuk Desa Teluk Kecapi setidaknya 25 hektar lahan habis dilalap. Sedangkan untuk Desa Muara Baru, sekitar 75 hektar.
"Kami sebagai warga berharap, agar pejabat berwenang dapat menemukan solusi untuk kebakaran lahan agar tidak terjadi lagi," jelasnya.
Gali Kanal Lokalisir Api
Sementara guna memastikan penanganan Karhutla di Muba, Kasdam II Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial bersama Dansatgas Karhutla yang juga Danrem 044 Gapo Kolonel Arh Sonny Septiono meninjau langsung wilayah Bayung Lencir Muba yang merupakan fokus berpotensi terjadi kebakaran.
Kasdam II Sriwijaya Brigjen TNI Syafrial mengungkapkan, beberapa waktu lalu Kepala BNPB pusat juga telah melakukan monitor ke lokasi titik Karhutla. Dari itulah, ia turun langsung ke lapangan untuk memantau posko dan rapat, briefing bagaimana tindak lanjut penanganan kebakaran yang terjadi sampai dengan saat ini sehingga penanggulangan bisa berjalan maksimal," katanya, Jumat (23/8/2019).
Seluruh stakeholder terkait bukan hanya TNI-Polri saja tetapi juga mulai dari perusahaan, masyarakat kemudian pemerintah daerah semuanya harus bersinergi untuk bersama-sama kerja keras memadamkan bila ada titik api.
Untuk penanganan Karhutla di Sumsel, TNI menyiapkan personil yang tergabung dalam Satgas karhutla sebanyak 1.512 dan dari 1.512, sebanyak 1.000 itu adalah anggota dari TNI dan telah tersebar.
“Konsep awal sebelum banyaknya titik api, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya ada 90 desa potensial dan itu sudah kami tempatkan poskonya baik itu masyarakat, TNI-Polri dan BPBD, dari titik itu ada yang tidak muncul api dan ada yang muncul api. Sekarang fokus reorganisasi lagi, fokus kita keroyokan, jadi yang tidak bekerja atau kosong ditarik untuk bersama-sama bekerja dilokasi titik api," katanya.