Bentrok Polisi Vs Warga di Empatlawang

Kronologi Bentrok di Empatlawang, Bermula Massa tak Terima Warganya Diamankan Aparat Kepolisian

Kronologi Bentrok di Empatlawang, Bermula Massa tak Terima Warganya Diamankan Aparat Kepolisian

Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Keributan sempat terjadi antara sejumlah warga dengan petugas kepolisian Empatlawang, pada Rabu (31/7/2019) 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Muhammad Ardiansyah 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tak terima ada warganya diamankan polisi, sekitar 50 sampai 70 warga Desa Tanjung Raman Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang melakukan penyerang.

Penyerangan dilakukan warga Desa Tanjung Raman setelah Polsek Ulu Musi menembak dan menangkap pelaku pengancaman yang dilakukan warga Desa Tanjung Raman.

Menurut Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Anggota Polsek Ulu Musi melakukan penyelidikan terhadap pelaku pengancaman.

Ketika melakukan penyelidikan dengan mendatangi pelaku, tetapi tidak ditemukan pelaku.

Bentrok Antara Warga dengan Aparat Kepolisian di RSUD Empatlawang, 4 Anggota Kena Tusuk dan Kritis

Satu Keluarga jadi Korban Perampokan Sadis di OKU Selatan, Modus Rampok Ketuk Pintu Minta Obat

Sidang Perdana Prada DP Dijaga Ketat Puluhan Personil Tentara, Keluarga Vera Minta Hukuman Setimpal

"Saat di jalan, anggota bersama korban pengancaman berpapasan dengan salah seorang pelaku yang memang dikenali korban pengancaman. Melihat itu salah satu pelaku, anggota mencoba untuk mengamankan," ujar Supriadi (1/8/2019).

Ternyata, para pelaku ini tidak sendiri melainkan delapan orang. Ketika seorang pelaku akan diamankan, tujuh orang teman pelaku tidak senang melihat teman mereka akan ditangkap polisi.

Perlawanan dilakukan delapan orang tersebut kepada anggota polisi yang akan melakukan penangkapan.

Para pelaku melakukan perlawanan yang dilakukan pelaku pengancaman dan tujuh temannya.

Melihat ada perlawanan, anggota polisi lain yang ikut dalam penangkapan tersebut terpaksa mengambil tindakan tegas dengan menembak para pelaku.

Tembakan polisi mengenai dua orang pelaku yakni pelaku Erwan dan pelaku Erwin serta mengamankan satu orang bernama Irwanto.

"Dua anggota juga mengalami luka dalam pengamanan tersebut yakni yakni Ipda Arshan mengalami luka tusuk dibagian tangan dan perut. Sedangkan Aipda Darmawan mengalami luka tusuk ditangan," jelas Supriadi.

Dua anggota polisi dan juga dua masyarakat yang terluka dibawa ke ruma sakit Tebing Tinggi untuk mendapatkan perawatan.

Disisi lain Polsek juga langsung mengambil tindakan guna meredam kemarahan warga atas adanya penangkapan warga mereka dengan mengajak tokoh masyarakat untuk menenangkan warganya.

Awalnya, warga Desa Tanjung Raman sepakat menjaga situasi agar tetap kondusif.

Akan tetapi, sekitar pukul 21.00 sekitar 50 sampai 70 warga kembali mendatangi rumah rumah sakit dan melakukan penyerangan.

Polisi terpaksa kembali mengambil tindakan tegas dengan menembak dua warga di sana yang menyerang dengan menggunakan pedang dan senpi jenis kecepek.

"Sekitar 50 sampai 70 warga dengan membawa sajam, senjata api rakitan datang ke rumah sakit dan langsung menyerang anggota yang berjaga di rumah sakit. Sehingga dua anggota mengalami luka tembak yakni Bripda Teja dan Briptu Agus mengalami luka tembak di kaki. Adapun warga juga mengalami luka tembak usai melakukan penyerangan," jelas Supriadi.

Inilah 5 Daya Tarik Wisata Kalimantan, Buktikan Calon Ibu Kota Baru Penuh Pesona (1)

Satu Momen yang Membuat Penggemar Sepak Bola Tak Mungkin Membenci Lionel Messi

Suka Duka Istri Prajurit Kopassus, Punya Misi Rahasia Tahu-tahu Saling Tembak Lawan Musuh

Inilah Kata Terakhir Prada DP Sebelum Menghilang & Ditangkap Denpom hingga Fakta Soal Kehamilan Vera

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved